Mbay, nagekeokab.go.id— Gedung Perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Nagekeo diresmikan pelayanannya pada Rabu 18 Desember 2024. Peresmian layanan gedung perpustakaan ini ditandai dengan misa syukur dan pemberkatan gedung berikut sarana penunjang oleh Rektor Universitas Widya Mandira Kupang Pater Dr. Philipus Tule, SVD di aula gedung perpustakaan.
Setelah misa syukur dilanjutkan dengan upacara peresmian oleh Penjabat Bupati Nagekeo Herda Helmijaya yang ditandai dengan pemukulan gong. Penjabat Bupati dalam sambutanya menyampaikan bahwa pembangunan gedung layanan perpustakaan tersebut didukung oleh Pemerintah Pusat melalui Dana Alokasi Khusus Pendidikan Tahun 2021 dan Pemerintah Daerah melalui Dana Alokasi Umum Tahun 2023.
Prinsip dasar pembangunan gedung layanan ini kata Penjabat Bupati merupakan perwujudan aktualisasi Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, yang memiliki makna sebagai Pusat Pengetahuan, Pusat Kebudayaan, Pusat Inovasi dan Keterampilan. “Pemerintah Kabupaten Nagekeo mentransformasi gedung layanan perpustakaan tidak saja sebagai layanan perbukuan kepada pemerintah tetapi lebih substansi menyematkan gedung layanan ini sebagai Pusat Peradaban dan laboratorium sumber daya manusia” ungkap Penjabat Bupati.
Sebagai pusat peradaban, gedung ini diharapkan menjadi tempat narasi sejarah Nagekeo khususnya dalam bangsa atau dunia umumnya ditulis dan digumuli secara akademis, termasuk juga ruangan belajar bagi masyarakat, pusat keterampilan dan inovasi masyarakat. “Sebagai laboratorium sumber daya manusia, perpustakaan dimaknai sebagai pusat pengetahuan dan pusat bahasa masyarakat” katanya.
Penjabat menyampaikan akan ada banyak kegiatan yang dirancang dalam perpustakaan sebagai ruangan kreatif dan belajar antara lain pembukaan kursus Bahasa inggris berstandar internasional afiliasi dengan Cambrigde multimedia, pusat University, pembelajaran kegiatan masyarakat dalam bentuk transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Atas nama Pemerintah Kabupaten Nagekeo, Penjabat Bupati menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pemerintah Pusat, DPRD untuk dukungan Anggaran. Penjabat mengapresiasi masyarakat adat Dhawe yang telah mendukung proses pembangunan gedung perpustakaan atau rumah peradaban. “Terima kasih kepada para pihak; kontraktor, konsultan, PPK dan semuanya yang telah mendukung pembangunan gedung atau rumah peradaban ini” ucapnya.
Lebih lanjut, Penjabat mengatakan, secara budaya telah dilakukan peresmian oleh masyarakat Adat Dhawe pada bulan Agustus 2024, dan hari ini dalam konteks layanan publik Pemerintah, gedung ini diresmikan dan menjadi pusat layanan masyarakat untuk berselancar mengembangkan sisi akademis formal dan non formal demi pengembangan potensi diri. “Saya berharap seluruh Aparatur dapat bekerja dengan lebih semangat dan profesional serta memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan dapat meningkatkan kinerja aparatur dalam menjalankan semua program kerja yang sudah direncanakan” tandasnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Servulus Babo Nuwa menyebut, Gedung Perpustakaan dijadikan pusat peradaban merupakan Implementasi kebijakan Nasional sesuai dengan Undang-undang nomor 47 Tahun 2003 tentang Perpustakaan yang mana konsepnya transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Perpustakaan berbasis inklusi sosial ini jelas Servulus Babo pemaknaannya tidak hanya sekedar membaca buku akan tetapi perpustakaan sebagai pusat pengetahuan, pusat budaya, pusat keterampilan masyarakat. “Untuk Nagekeo kami berencana mendesain perpustakaan ini sebagai rumah peradaban, dan laboratorium SDM” ujarnya.
Selain menjadikan gedung perpustakaan sebagai pusat peradaban, di tangan Sery Babo yang dibantu beberapa pemikiran cerdas dan inovatif seperti Angela De Merici Bey, selaku Kabid Pembinaan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca dan juga Azis Ajo Bupu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Nagekeo juga meluncurkan aplikasi iNagekeo.
Aplikasi yang dapat diakses menggunakan android ini bisa didownload dari play store. Aplikasi ini membuat begitu banyak referensi tentang Nagekeo baik itu sejarah maupun peradaban dan budaya serta potensi-potensi yang ada di Nagekeo. “Aplikasi iNagekeo ini menjadi pintu masuk orang untuk berselancar tentang potensi di Nagekeo” paparnya.
Aplikasi iNagekeo kata Sery Babo saat ini sudah bisa diinstal dari play store hanya saja fiturnya belum semuanya diisi karena terkendala anggaran. “Kita anggaran terbatas karena fiskal kita kecil tapi ke depan ini menjadi perhatian” ungkapnya.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menelurkan aneka Inovasi. Seri mengatakan pihaknya juga bekerja sama membangun pusat bahasa dengan Briton Education salah satu yayasan asal Inggris untuk pengembangan khusus bahasa Inggris berstandar internasional. “Kita berafiliasi dengan Cambridge University yang diperuntukkan bagi anak SD, SMP dan SMA bahkan untuk orang-orang Nagekeo yang ingin melanjutkan studi dan bekerja ke luar negeri” ujarnya. (Sevrin Waja)