Mbay, nagekeokab.go.id— Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do menyerahkan bantuan hibah kepada Institut Nasional Flores (INF) sebesar Rp.50.000.000.- (Lima Puluh Juta Rupiah). Penyerahan bantuan hibah tersebut berlangsung di Aula Kampus INF, Ratedosa Desa Aeramo pada Kamis, 11 Mei 2023.
Hadir pada giat tersebut Kabag Kesra Setda Nagekeo Apolonaris Meo Una, Ketua Yayasan Flores Mentari (YFM) Benisius Pao, SS. M.Pd , Rektor INF Yohanes F. Kasi, S.Si, M.Pd, para dosen, pegawai dan juga mahasiswa.
Sebelum acara serah terima didahului dengan pembacaan dan penandatanganan Berita Acara yang diakhiri dengan penyerahan simbolik berupa buku tabungan kepada Ketua Yayasan Flores Mentari (YFM) Benisius Pao.
Serah terima bantuan hibah ini tertuang dalam Berita Acara Serah Terima Bantuan Hibah Berupa Uang Nomor : 400.8/Kesra.NGK/112/05/2023. Dalam Berita Acara disebutkan dengan mendasari tanda terima penerimaan dana hibah Nomor : 472/SP2D/LS HIBAH/KESRA/2023 Tanggal 18 April 2023, Bupati Nagekeo menyerahkan dana hibah kepada INF sebesar Rp.50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah) yang akan digunakan untuk pengadaan fasilitas kantor.
Selanjutnya dalam rangka mendukung pelaksanaan prinsip transparansi dan akuntabilitas, pihak kampus INF wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana hibah tersebut kepada Bupati Nagekeo melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Nagekeo.
Ketua Yayasan Flores Mentari Benisius Pao menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemda Kabupaten Nagekeo melalui Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do, yang telah memberikan bantuan hibah kepada Lembaga Pendidikan Tinggi Institut Nasional Flores.
“Terimakasih kepada Pemda Nagekeo, lebih khusus bapak Bupati yang telah meluangkan waktu untuk datang dan hadir di kampus INF untuk serahkan langsung bantuan ini,” ungkap Beni.
Jumlah mahasiswa sejak berdirinya Institut Flores pada Tahun 2020 dan tahun ini menjelang tahun ketiga dengan jumlah mahasiswa aktif sebanyak 70 orang. Demi keberlanjutan INF ke depan, Ia berharap dukungan dari Pemerintah Kabupaten Nagekeo dalam membangun Sumber Daya Manusia agar masyarakat Nagekeo tetap maju dan mandiri.
“Ini merupakan bantuan pertama di Tahun 2023 sejumlah lima puluh juta rupiah, kami terus berharap Bapak Bupati membantu kami karena untuk pengembangan sumber daya manusia dan perekonomian tidaklah mampu kami sendiri, tetap berharap kepada pemerintah, kita bersama-sama agar masyarakat Nagekeo semakin maju dan mandiri,” pintanya.
Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do dalam arahan singkatnya berharap Institut Nasional Flores yang menghadirkan 3 Program Studi yakni Ilmu Pertanian, ilmu Perikanan dan Ilmu Peternakan bisa manfaatkan ketersediaan sumber daya yang ada.
“Hari ini saya ada disini ada 3 jurusan yakni Pertanian, Peternakan dan Perikanan. Semua yang diperlukan ada di depan kita. Minimal mahasiswa yang mau praktek jangan jauh-jauh semua ada di depan mata kita. Tinggal kita kelola yang ada ini. Bidang perikanan misalkan budidaya air tawar, air payau ada dekat sini bisa dimanfaatkan. Tiga hal ini kalau tidak ada satupun yang dikuasai ini, saya tidak mau anak-anak hidup hanya menunda kegagalan” ucap Bupati.
Selain itu dalam bidang pertanian dan peternakan Bupati Don menghimbau untuk berinovasi menerapkan pola zero waste( tidak ada limbah yg terbuang) di mana limbah tanaman dan kolam dimanfaatkan sebagai pakan ternak sedangkan limbah ternak dijadikan sebagai pupuk tanaman.
“Melihat di depan ini, ada agriculture, perikanan dan peternakan bagaimana ini menjadi Zero Waste. Satu limbah input bagi yang lain jadi zero waste sehingga ketika kalian keluar dari sini sudah lengkap, komplit ada baik pertanian, peternakan maupun perikanan” harapnya.
Mahasiswa mulai dari semester III harus bisa membuat project sehingga pada akhir semester VIII sudah bisa dapatkan bentuk usaha yang telah dimulai dan tinggal melanjutkan saja.
“Kalau dia dari jurusan peternakan apa yang dia kerjakan bersama petani yang didampinginya bisa dipraktekkan di depan yang dekat sini saja” katanya.
Bupati Don berharap pertemuan tersebut menginspirasi dan memberi dorongan agar INF menjadi lebih baik kedepannya. Kehadiran INF diharapkan mampu bersaing dan menjadi tantangan bagaimana mengelola ilmu pengetahuan untuk mengelola lingkungan yang ada. “Saya titipkan anak-anak ini supaya mereka jelas dari awal. Supaya selesai dari sini mereka bisa apa. Jangan mempelajari sesuatu yang nantinya tidak berguna,” pungkasnya.
Untuk diketahui Institut Nasional Flores berada dibawah Yayasan Flores Mentari menghadirkan 3( tiga) Program Studi yakni Ilmu Perikanan (S1), Ilmu Pertanian (S1), Ilmu Peternakan (S1) dengan penerapan kurikulum pembelajaran 40% teori dan 60% praktikum. Selain itu juga INF menyelenggarakan perkuliahan dengan konsep berwirausaha (enterpreneurship) yang di dukung dengan ketersediaan tenaga pendidik (dosen) yang miliki pengalaman dan kualifikasi sesuai dengan program studi yang di tawarkan. (Ixta / Prokopim)