Mbay, nagekeokab.go.id— Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo melalui Bidang Kebudayaan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Seni Budaya di Aula Hotel Sinar Kasih, Mbay, Sabtu 5 Juli 2023.
Bimtek tersebut mengusung tema “Art is not more Important than Live, But Live Without Art is Empty” seni tidak lebih penting dari kehidupan, tapi kehidupan tanpa seni adalah kosong. Bimtek melibatkan pegiat seni budaya mulai dari guru, pengelola sanggar seni serta anggota sanggar.
“Kami dari Bidang Kebudayaan tahun ini mencoba menggali dari konteks aktual bahwa perintah Undang-undang nomor 5 Tahun 2017 tentang Kebudayaan Daerah. Obyek memajukan kebudayaan ini salah satunya adalah seni” jelas Kepala Bidang Kebudayaan Dinas P dan K Kabupaten Nagekeo Wilibrodus Lasa.
Bimtek tersebut bertujuan menggali kembali potensi-potensi seni budaya khususnya budaya lokal yang mana seiring berjalannya waktu, dengan kemajuan zaman sudah mulai tergerus.
Ia menyampaikan bahwa dalam Bimtek tersebut para peserta dibekali materi terkait seni mulai dari seni musik, seni suara, seni tari yang dibawakan oleh pegiat seni. Peserta juga mendapatkan pemaparan materi dari akademisi Universitas Gajah Mada (UGM) terkait desain seni dan koreografi seni kontemporer.
“Dalam bimtek ini kami mencoba mengkombinasikan antara gitar, ukulele dan musik tradisional lainnya” jelas Wilibrodus.
Wilibrodus mengatakan bahwa Bimtek yang dilaksanakan selama dua hari tersebut juga menghasilkan satu lagu baru bertemakan Too Jogho Waga sama yang merupakan motto Kabupaten Nagekeo. “Pesan dari lagu itu adalah bagaimana mengajak seluruh generasi muda untuk bagaimana bercocok tanam (Toni mula)” jelasnya.
Di tempat yang sama, Yohana Dhema Ase, salah satu peserta dari SMPS Tozopazo, Mbay, menyambut baik pelaksanaan Bimtek.
Baginya, bimtek seni budaya tersebut membawa dampak positif bagi perkembangan bidang seni budaya, sebab, para peserta yang didominasi pegiat sanggar seni mendapatkan ilmu baru baik dari instruktur maupun sesama anggota sanggar.
“Dengan adanya kegiatan ini, kami sesama pegiat seni, pengurus dan anggota sanggar seni bisa berkolaborasi, berbagi pengalaman untuk selanjutnya bisa dipraktekkan kepada anak-anak di sekolah nanti” ungkapnya. (***)