Bupati Nagekeo Lantik 3 Pejabat Administrator dan 10 Kepala Sekolah

Mbay, nagekeokab.go.id— Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do, mengambil sumpah dan melantik 3 (Tiga) Pejabat Administrator dan 10 (Sepuluh) Penugasan Guru PNS sebagai Kepala Sekolah Lingkup Pemerintah Kabupaten Nagekeo Rabu, 09 Agustus 2023 di Aula Setda Nagekeo.

Turut hadir pada acara tersebut, Sekretaris Daerah Lukas Mere, Perwira Penghubung 1625/Ngada,  Saksi rohani  Katholik Bruder Lukas Suyanta CSA, Saksi rohani Islam Hamdan Karaeng, para saksi awam serta  para Pejabat Tinggi Pratama, Administrator dan  Pengawas lainnya.

Tiga Pejabat Administrator dilantik berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nagekeo Nomor 800.1.3.3/BK-DIKLAT/2219/8/2023 tanggal 7 Agustus 2023 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dari dalam Jabatan Administrator Lingkup Pemerintah Kabupaten Nagekeo.

Dalam Surat Keputusan Bupati Nagekeo dengan menimbang bahwa dalam rangka pengembangan dan pembinaan karier PNS berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja dan kebutuhan instansi pemerintah,  perlu dilakukan pengangkatan PNS dalam jabatan struktural.

Ketiganya antara lain Akhiles  Arib, ST, M. Ars sebagai Inspektur Pembantu Wilayah III pada Inspektorat  Kabupaten Nagekeo, Krispinus Saturnus Ledo Bude, ST sebagai  Sekretaris pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Nagekeo dan Yohanes Aga Reti, ST sebagai  Kepala Bidang Penataan Lingkungan dan Perkotaan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Nagekeo.

Sedangkan Kepala Sekolah yang dilantik dan diambil sumpahnya sebanyak 10 orang  dengan rincian 4 orang Kepala Sekolah Dasar dan 6 orang Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak. Mereka dilantik berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nagekeo Nomor 800.1.3.1/BK-DIKLAT/2218/8/2023 Tanggal 7 Agustus 2023 tentang Penugasan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah sebagai Kepala Sekolah Lingkup Pemerintah Kabupaten Nagekeo.

Dalam Surat Keputusan disebutkan  bahwa untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan dan supervisi kepada Guru dan Tenaga Kependidikan perlu menugaskan guru Pegawai Negeri Sipil sebagai Kepala Sekolah pada satuan pendidikan yang dilaksanakan dengan periodisasi dan perlu menetapkan Penugasan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah sebagai Kepala Sekolah.

Sepuluh kepala sekolah yang diambil sumpahnya antara lain Silvester Ray Wae jadi Kepala SDK Punage, Malarianus Napa Kepala SDI Natatadi, Sensiana Edu, S.Pd Kepala SDN Nuasele, Oliva Tay, A.Ma Kepala SDK Majamere, Maria Ludgardis Elti, S.Pd sebagai Kepala TK Caritas Maukeli, Gratiana Wea S.Pd sebagai Kepala TK Harapan Bangsa, Regina Sena S.Pd sebagai Kepala TK Satap Malabai, Angela Merici Owa,  S.Pd sebagai Kepala TK Negeri Phadapae, Herlina Yunita Sari, S.Pd sebagai  Kepala TK Satap Lego, dan Siti Maryam Waja Mekka, A.Ma.Pd sebagai Kepala TK Waemburung.

Bupati dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam tatanan birokrasi yang namanya Tour of Duty dan Tour of Area penting sekali dalam membangun kematangan dalam jalan karier seorang birokrat.

“Ini penting sekali, dan pada akhirnya bisa ikut dalam lelang jabatan menjadi Pejabat Tinggi Pratama. Saya harapkan kesempatan ini tidak dibuang-buang” ungkap Bupati.

Kepada Akhiles Arib yang dilantik  menjadi Inspektur Pembantu Wilayah III pada Inspektorat, diharapkan mulai belajar pengetahuan dan keterampilan baru supaya bisa menjalankan tugas dengan baik.

“Kemarin di periksa, diaudit orang sekarang giliran memeriksa dan mengawasi” ujar Bupati.

Menduduki jabatan baru yang naik level, Kris Ledo Sekertaris Dinas Koperindag terlantik diharapkan bisa belajar cepat serta menguasai bidang baru antara lain UKM dan Koperasi.

“Di sana ada Dekranasda yang sudah berkembang jauh. Cepat membangun komunikasi dengan pengurus dan jejaring Dekranasda terutama UMKM” pesan Bupati.

Yang harus Kris pahami, UMKM Nagekeo selama ini sudah banyak menghasilkan dan menyumbangkan berbagai produk, salah satu adalah tenunan motif Dhowik yang mana pada pagelaran Asean Summit Labuan Bajo ditampilkan di welcoming party para pemimpin ASEAN saat dinner di hotel Meurorah. Taplak meja panjang perjamuan itu menggunakan Dhowik Mbay. Dhowik tersebut diketahui hasil karya pengrajin asal Tonggo yang tinggalnya di Aeramo bukan orang Mbay.

Dengan begitu, Bupati berpesan agar Dinas Koperindag/UMKM mampu membina para pengrajin ini agar bisa menghasilkan produk yang bisa tembus ke pasar Nasional bahkan Internasional.

“Ini tugas utama nanti di sana bertemu dengan para penenun Mbay supaya mereka juga masuk dalam market baru. Pasar yang tersedia itu, baru kalau hanya yang lama-lama saja tidak berkembang” ungkap Don mengingatkan Kris.

Selain produk tenun ikat, Kris juga dihadapkan dengan tugas berat yakni soal Koperasi di mana selama ini sudah begitu banyak kegiatan orang muda yang berjalan di bawah naungan koperasi. Perlu memastikan kelompok-kelompok anak muda ini sehingga koperasi mereka bisa berbadan hukum.

“Ada beberapa mulai dari Bridge Academic yang mengusahakan hortikultura, mereka membuat koperasi, mereka belajar bagaimana memasok produk mereka di pasar, menghitung price-nya sehingga price mereka bisa pegang” jelas Don Bosco.

Selain dari Bridge Academy ada juga yang dilatih dari dinas PMDP3A yang masuk dalam Nagekeo Chicken Fam.  Dalam pelatihan para anak muda ini  belajar membuat mesin tetas dengan pelatih lokal dari Mbay Dam bernama Nawir. Pesan Bupati Don ini tidak main-main, tugas berikutnya yang harus dituntaskan Kris Ledo adalah bagaimana memastikan pelatihan mesin tetas itu bisa berhasil dengan baik.

“Ini harus deketin supaya mereka tetap tumbuh, usaha-usaha mereka dipantau supaya mereka bisa tetap menghasilkan anak ayam, mereka beli telur dari masyarakat kemudian dieramkan dan ditetaskan dan bisa menghasilkan ayam lokal” katanya.

Selanjutnya pelatihan yang difasilitasi oleh Dinas Transnaker seperti pelatihan mekanik alsintan, pelatihan operator alsintan serta pelatihan mekanik AC Residensial juga harus menjadi perhatian Dinas Koperasi agar bisa disatukan dalam satu wadah koperasi.

“Pelatihan mekanik sama operator alat itu juga dari mereka ini masuk dalam kelompok-kelompok usaha kecil menengah supaya pasar mereka yang ada dalam daerah ini bisa mereka masuk terutama pekerjaan-pekerjaan yang dari belanja pemerintah. Jangan sampai mereka terabaikan. Pastikan mereka punya usaha” katanya.

Kemudian Yohanes Aga Reti yang  sebelumnya auditor sekarang Kepala Bidang Penataan Lingkungan dan Perkotaan mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Pak Arkhiles, dengan jabatan baru tersebut diharapkan supaya bisa belajar betul sebagai Kepala Bidang Penataan Lingkungan.

Yohanes diminta untuk membangun kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan juga Pemerintah Desa dan Kelurahan terkait masalah penanganan persampahan.

“Reorganisasi kembali pasukan kuningnya supaya tidak bergerombol, distribusi mereka dalam wilayah-wilayah yang menghasilkan sampah paling banyak supaya wajah kota dataran Mbay ini bisa lebih rapih” ungkap Don Bosco.

Kepada para Kepala Sekolah yang dilantik Bupati Don berharap agar senantiasa memperhatikan pendidikan karakter,  literasi dan numerasi.  Untuk Pendidikan PAUD /TK harus lebih difokuskan kepada pendidikan karakternya. “Mereka yang dari rumah belajar hidup bersama dengan orang lain berbagi dengan teman, kalau di rumah dia jadi raja atau jadi ratu. Rata-rata keluarga muda sekarang hemat anak dua saja sehingga anak-anaknya di rumah mungkin perlakuannya istimewa bergabung dengan anak lain yang lahir dari keluarga yang banyak, nah ini bagaimana mereka dilatih untuk mulai peka berbagi belajar antri belajar menyapa dan lainnya” pesan Don Bosco.

Bupati juga ingatkan agar anak TK tidak boleh di dandan layaknya orang dewasa dan menampilkan atraksi tarian yang sifatnya sensualitas. Jangan lagi mereka bersolek layaknya orang dewasa, menari  dengan gerakan-gerakan sensual, itu tidak boleh lagi. “Anak-anak itu hanya nari mereka itu adalah loncat dan lari, bukan muncul goyang-goyang itu bukan mereka punya” tegas Bupati.

Sedangkan untuk Sekolah Dasar  Kelas  I, II dan III Bupati mengingatkan agar literasi dan numerasi anak bisa tuntas. Ketika anak di kelas III tidak hanya lancar membaca akan tetapi minimal memahami apa yang dibaca dan bisa menceritakan kembali apa yang dia baca.

“Literasi ini kita sudah tahun ketiga mau keempat ini dibantu oleh berbagai lembaga, mulai dari dulu PLAN Internasional kemudian ada Taman Bacaan Pelangi, WVI,  Inovasi, Sulinama dan  Enuma serta mitra lainnya” ungkap Bupati.

Untuk siswa kelas IV, V dan VI  Bupati meminta agar anak diperkaya dengan buku bacaan berkaitan dengan alam semesta dan budaya. Anak harus dibanjiri dengan buku bacaan, mereka harus bisa melahap buku minimal satu minggu satu buku. Tujuannya itu agar anak-anak bisa membangun mereka punya mimpi melalui buku yang mereka baca.

“Mereka tiap minggu menyantap satu buku sehingga satu tahun 52 buku. Kalau dia baca lebih cepat bisa kelipatan 2 atau 3 kali 52. Mereka punya bahan cukup untuk membangun imajinasi mereka membangun mimpi punya cita-cita” jelas Bupati.

Kemudian  ketika anak masuk  kelas VII, VIII dan IX di SMP, guru harus bisa memetakan minat dan bakatnya. Siswa didorong untuk belajar mata pelajaran yang mendukungnya, sehingga pada akhir tahun ke-9 ada rekomendasi dari kepala sekolah para guru mata pelajaran apakah masuk ke SMU atau SMK.

“Anak ini punya bakat jadi ilmuwan jadi dokter mereka ke SMU, yang tidak ke sekolah vokasi  SMK sehingga cepat masuk ke dunia kerja” pungkasnya. Acara diakhiri dengan pemberian ucapan selamat. (Ixta/Sevrin)

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on twitter
Twitter

Copyright © 2023 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nagekeo. All Right Reserved.

Copyright © 2023 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nagekeo. All Right Reserved.

error: Content is protected !!