Mbay, nagekeokab.go.id— Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do menutup dengan resmi kegiatan pelatihan Security Sekolah Gada Pratama di Aula Pondok SVD, Danga, Kecamatan Aesesa, Selasa 19 September 2023.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 10 hari tersebut diselenggarakan oleh Dinas Transnaker Kabupaten Nagekeo yang bekerjasama dengan pihak PT. Dewata Floresindo selaku Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUMP) dan Kepolisian melalui Polda NTT.
Hadir pada kesempatan itu perwakilan Polres Nagekeo, pendampingan instruktur pelatihan, Kepala Dinas Transnaker Kabupaten Nagekeo Petrus Aurelius Assan, Kepala Dinas P dan K Nagekeo Venantinus Minggu, Kepala Dinas PTSP Maria Anjelina Seke Wea, Kasat Pol PP Muhayan Amir.
Bupati dalam sambutannya mengingatkan para peserta untuk bagaimana senantiasa merasa bersyukur dengan hasil yang dicapai, sebab semua peserta dalam pelatihan ini dinyatakan lulus 100 persen. “Jadi yang pertama itu rasa syukur kalian bisa mendapatkan sertifikat, hidup yang paling utama itu rasa syukur” pesan Don Bosco.
Bupati berharap, setelah mendapatkan sertifikat sebagai Satpam, para peserta bisa segera mencari pekerjaan dengan melamar ke sekolah-sekolah yang belum memiliki penjaga keamanan. Sekolah yang belum memiliki Satpam juga diharapkan untuk menyiapkan alokasi anggaran untuk pembiayaan gaji Satpam.
“Kamu harus menunjukkan niat dan tekad yang kuat sehingga pihak sekolah dan komite sekolah bisa memikirkan upah yang layak. Kalian juga punya kesempatan dapat kerja di Bali, Labuan Bajo, yang perlu kamu pelajari lagi itu Bahasa Inggris, kamu bisa dapatkan kesempatan kerja di Hotel karena di sana ada investasi yang besar” ungkap Don Bosco.
Menurut Bupati para peserta pelatihan tahun ini patut berbangga karena kegiatan ini melibatkan tiga instansi sekaligus, sehingga mutu dan kualitasnya memenuhi standar. Instansi yang pertama adalah Kepolisian melalui Polda NTT yang menjamin bahwa kurikulum pelatihan standard.
Kedua pelatihan dikerjakan oleh pihak ketiga yang mendapatkan kontrak dari Pemda yang mana membiayai instruktur dan dipertanggungjawabkan betul dalam SIPD. Kemudian ada Pemda Nagekeo melalui Dinas Transnaker yang sudah mengalokasikan anggaran melalui APBD tahun 2023 untuk membiayai pelatihan ini.
“Saya berharap tahun akan datang kalau animonya banyak kita bisa buat satu kelas lagi” katanya.
Lebih lanjut, Bupati meminta agar seluruh Satpam yang mengikuti pelatihan ini untuk segera mengedit keterangan pekerjaan dan profesi di KTP dari yang sebelumnya pelajar, mahasiswa ataupun wiraswasta sebagai Satpam/Security.
“Kalian harus punya KK sendiri, sehingga bisa mandiri. Dengan memiliki KK kalian sudah bisa berpikir untuk hidup mandiri menata masa depan” pesan Don Bosco.
Sekretaris Dinas Transnaker Kabupaten Nagekeo Mursidin Pua Geno dalam laporannya menjelaskan bahwa pelatihan Security Sekolah Gada Pratama tahun ini diikuti oleh 42 orang secara mandiri dengan rincian Nagekeo 36 orang Manggarai 1 orang, Ngada 3 orang, dan Flotim 2 orang. Kemudian peserta security sekolah jumlah 125 orang, yg sudah bekerja di sekolah 36 orang, 89 orang belum bekerja.
Mursidin menyampaikan bahwa tujuan Pelatihan Security/Satpam sekolah yaitu, menghasilkan satpam sekolah yang memiliki sikap mental, kepribadian, kesamaptaan fisik, memiliki pengetahuan, dan keterampilan dasar, serta bekerja secara profesional dan humanis dalam melayani para siswa dan guru sebagai pelaksana tugas satuan pengamanan di lingkungan sekolah.
“Selama mengikuti pelatihan, Peserta Pelatihan security sekolah memperoleh ilmu secara teori dan praktek tentang pengamanan sekolah. Hasilnya semua peserta pelatihan dinyatakan Lulus. Dan masing-masing peserta mendapatkan, Kartu Tanda Anggota (KTA) dan Ijasah dan sertifikat dan satu unit seragam Satpam” ungkap Mursidin.
Di tempat yang sama, Onesimus Dewa salah satu peserta menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten yang telah menyelenggarakan pelatihan tersebut. Ia juga bersyukur mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan yang mana dibiayai Pemerintah.
“Ini luar biasa sekali, kami bisa dapatkan dua sertifikat sekaligus, pelatihan Satpam di Dunia ini mungkin cuma kami yang dapat dua sertifikat” katanya.
Pria asal Desa Tonggorambang, Kecamatan Aesesa ini berencana akan melamar pekerjaan jadi satpam di SLTP Satap yang ada di Tonggorambang. “Kan sudah ada dua sertifikat, selain di sekolah saya mau lamar di PT. Cheteam” ungkap Dia. (***)