Mbay, nagekeokab.go.id— Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) menggelar audensi terkait Investasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama sejumlah OPD Lingkup Pemda Nagekeo di Aula VIP Kantor Bupati Nagekeo, Jumat (15/1/03/2024).
Rapat ini dihadiri Plt. Direktur BOPLBF Fransiskus Xaverius Teguh, Penjabat (Pj) Bupati Nagekeo Raymundus Nggajo dan juga Ketua DPRD Nagekeo Marselinus F. Ajo Bupu serta sejumlah kepala perangkat daerah di lingkungan Pemkab Nagekeo.
Direktur BOPLBF Fransiskus Xaverius Teguh mengungkapkan, rakor ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan situasi terkini, termasuk isu dan kendala dalam investasi di kawasan pariwisata super prioritas Labuan Bajo serta upaya merumuskan langkah-langkah percepatan pengembangan pariwisata kawasan Labuan Bajo- Flores.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut membawa pesan bahwa tata kelola investasi pariwisata sejatinya mengutamakan ekonomi hijau yang merupakan konsep pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) adalah pengembangan konsep berwisata yang dapat dapat memberikan dampak jangka panjang baik itu terhadap lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi untuk masa kini dan masa depan bagi seluruh masyarakat lokal maupun wisatawan yang berkunjung.
Dalam upaya mengembangkan sustainable tourism, ada hal yang menjadi fokus perhatian utama antara lain pengelolaan berkelanjutan (bisnis pariwisata), ekonomi berkelanjutan (sosio ekonomi) jangka panjang, keberlanjutan budaya (sustainable culture) yang harus selalu dikembangkan dan dijaga, serta aspek lingkungan (environment sustainability).
Dia mengatakan berbicara soal Pariwasata Nagekeo punya skenario di sektor pertanian, peternakan dan perkebunan yang memiliki nilai tambah dengan cara didesain semenarik mungkin. “Orang datang ke sana bukan karena dia punya obyek yang indah akan tetapi dia bisa mendapatkan sesuatu dari belajar tentang pertanian yang bagus, peternakan yang baik karena memang di situ akan mendapatkan pengelaman yang berbeda” ungkapnya.
Menurut Fransiskus, pariwisata sejatinya menggerakkan sektor apapun guna meningkatkan nilai tambah demi mendongkrak ekonomi masyarakat. Agrowisata masalnya, seyogyanya bukan hanya semata untuk wisatawan akan tetapi agro yang bisa menghasilkan agriculture yang meningkatkan nilai tambah untuk pengunjung. “Yang jadi soal itu kita bikin agrowisata kalau wisata nggak ada padi-padi itu sudah tidak dirawat (diolah) lagi, itu ngga bisa, kita salah menempatkan pariwisata sebagai nilai tambah ekonomi” katanya.
Sementara itu Pj Bupati Nagekeo Raymundus Nggajo menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan Rakor investasi pariwisata tersebut, sebab, momentum audience ini merupakan kesempatan bagi Pemerintah Kabupaten Nagekeo mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui BOPLBF.
Menurut Raymundus, kehadiran BOPLBF memberikan keyakinan kepada Pemerintah Daerah bahwa kegiatan Forum Ekonomi Flores Lembata bisa terlaksana. Sehingga apa yang menjadi saran dari BOPLBF terkait dengan pelaksanaan agenda festival seperti One Be dan lain sebagainya yang mendukung Pariwisata harus bisa dilaksanakan. “Karena di dalam Festival One Be itu selain kegiatan pameran ekonomi kreatif dan pentas budaya kita ada forum ekonomi Flores yang kita dorong” ujarnya.
Dirinya meyakini, jika seluruh agenda progam kegiatan sektor Pariwisata di Nagekeo mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui BOPLBF maka semuanya pasti bisa berjalan dengan baik. “Mungkin Bappeda dan Pariwisata tolong segera follow up buatkan timeline untuk kita supaya kita bisa merancang dan menetapkan tanggal pelaksanaan” pesan Raymundus. (Sevrin)