Mbay, nagekeokab.go.id— Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Pariwisata kembali akan menggelar Festival One Be. Ini merupakan yang kedua kalinya Dinas Pariwisata menyelenggarakan kegiatan akbar dalam rangka promosi Pariwisata Kabupaten Nagekeo. Dipimpin Penjabat Bupati Nagekeo Raimundus Nggajo, Dinas Pariwisata bersama lintas SKPD menggelar rapat koordinasi persiapan Festival One Be di Aula Setda Nagekeo, Selasa 3 September 2024.
Penjabat Bupati dalam sambutanya menyampaikan bahwa pariwisata Kabupaten Nagekeo, semakin hari semakin terus berkembang seiring dengan semakin dikenalnya berbagai atraksi daya tarik wisata Nagekeo di mata dunia, baik alam, budaya dan adat istiadat maupun wisata kemasan manusia. “Sebagai sebuah industri, pariwisata selalu menyediakan pengalaman berbeda yang turut memberi kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan jasmani maupun rohani dalam diri wisatawan, baik mancanegara, nusantara, maupun warga lokal nagekeo sendiri” jelasnya.
Selanjutnya, pariwisata juga selalu berusaha menemukan cara baru dalam kemasan tertentu yang berujung pada meningkatnya pergerakan wisatawan dan menggeliatnya perputaran ekonomi di tengah warga. “Cara baru dimaksud, mengambil bentuk konkret melalui kemasan penyelenggaraan event daerah” ungkap Raimundus.
Penjabat mengatakan, festival ini digagas dengan kesadaran penuh, disertai tekad kuat untuk bisa bersaing masuk dalam proses kurasi atau penilaian kharisma event nusantara (ken) oleh Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif RI. “Tahun lalu kita menggelar event ini dengan kekuatan APBD Kabupaten dan mitra sponsor lokal. Tahun ini sedikit ada langkah maju, di mana Pemerintah Provinsi NTT mulai memberi dukungan langsung dengan mengalokasikan sejumlah anggaran melalui dana tugas pembantuan yang saat ini sedang dalam proses verifikasi proposal oleh tim teknis dinas pariwisata provinsi NTT” ujarnya.
Penjabat Bupati mengajak seluruh pimpinan dinas instansi, lembaga pemerintah dan swasta, pengusaha, elemen warga serta komunitas kreatif untuk bahu membahu, memberi dukungan nyata dalam menyemarakan event daerah. “Masing-masing pihak, silakan ambil bagian, baik berupa biaya, dukungan bahan peralatan, tenaga dan atau pikiran konstruktif” pesan Raimundus.
Event daerah kata Raimundus pelan-pelan mesti dikemas sebagai satu kesatuan pola simultan. Pelaksana tidak hanya oleh Dinas Pariwisata. Masing-masing instansi terbuka untuk berkreasi menggelar even yang diatur dengan jadual tertentu minimal setiap bulan dalam setahun. Dinas Pariwisata sesuai tupoksinya bisa menyusun penjualan pagelaran even (calendar of event) daerah yang diampu oleh masing-masing sektor sebagai event oragnizer (EO). “Saya berharap dinas pariwisata mempersiapkan konsep event secara baik. Desain acara dipaparkan secara transparan, sehingga masing-masing peserta rapat dapat memberi masukan teknis konstruktif yang berujung pada sukses pagelaran terutama dampaknya yang nyata pada pergerakan wisatawan di daerah, serta peningkatan laju perputaran ekonomi di tengah warga” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Nagekeo Silvester Teda Sada mengatakan persiapan dalam rangka menyukseskan kegiatan akbar ini sudah melewati proses panjang. Festival One Be tahun 2024 akan digelar sejak 23 September sampai dengan 25 September 2024 di Lapangan Berdikari Mbay.
Menurut Teda Sada, selain bertujuan meningkatkan pergerakan wisatawan dan menggeliatkan perputaran ekonomi di tengah warga, event ini juga merupakan upaya sadar Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo dalam memenuhi syarat untuk lolos dalam Kurasi atau penilaian Tim Teknis Kharisma Event Nusantara (KEN) oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemenparekraf RI di Jakarta. “Tahun 2023 kemarin, anggaran pagelaran semuanya bersumber dari APBD Kabupaten Nagekeo dan dukungan sponsor lokal. Tahun ini, sudah mulai mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi NTT melalui Dana Tugas Pembantuan pada Dinas Pariwisata Provinsi NTT yang sudah masuk tahap verifikasi akhir usulan proposal oleh tim pengelola pengadaan barang dan jasa instansi terkait” jelasnya.
Kadis Pariwisata mengatakan, sesuai syarat KEN, pagelaran dilakukan selama 3 tahun berturut-turut, sehingga pihak Kemenparekraf sudah bisa menurunkan tim penilainya untuk melakukan kurasi sehingga diharapkan bisa masuk skema pembiayaan yang ditangani juga melalui intervensi dana pusat. “Festival Tahun 2024 mengambil tema “The Revival of Village“, kebangkitan kampung. Daya tarik wisata daerah juga menjangkau keunikan dan kekayaan khasanah budaya daerah, kebiasaan, ritual dan adat istiadat, serta kearifan lokal yang bersumber dari kampung. Akan hadir 7 atraksi unik dari kampung masing-masing kecamatan 1 pertunjukan, yang dikemas dalam bentuk parade dan eksibisi saat tiba di lokasi acara” paparnya.
Agenda festival lainnya yakni Nagekeo Ethno Carnival (Karnaval Budaya), Nagekeo Creative Expo (Pameran dan Bazaar UMKM), Panggung Hiburan Rakyat (pentas seni dan lomba melukis/mewarnai), dan Wisata Edukasi Alam Pantai dan Savana (berkuda di Kampung Kawa, Tour ke Pulau Kinde sekaligus Sosialisasi Sapta Pesona dan aksi bersih sampah).
Dia menjelaskan bahwa kurasi KEN juga mensyaratkan adanya kerja sama dan kolaborasi lintas wilayah dengan kabupaten tetangga juga keterlibatan lintas sektor dan mitra sponsor. Untuk itu, pagelaran festival ini akan melibatkan berbagai komponen stakeholder yang dengan caranya masing-masing berperan aktif dalam menyukseskan agenda festival. “Hal yang menarik perhatian kita saat ini adalah bahwa sebagian besar warga sangat mendambakan hiburan kota. Anak-anak sekolah sangat haus akan panggung ekspresi. Juga para pelaku UMKM dan kuliner. Acara ini dikemas sekian rupa agar terjadi pergerakan orang dan perputaran ekonomi di tengah warga” pungkasnya. (Sevrin)