Mbay, nagekeokab.go.id— Pj. Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P M.P., melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Kabupaten Nagekeo sejak Kamis, 16 Januari 2025 sampai 17 Januari 2025. Dalam kunjungan hari pertamanya Pj. Gubernur NTT berkesempatan meninjau lokasi irigasi Embung Deki yang terletak di Desa Dhereisa, Kecamatan Boawae (16/1/2025).
Turut hadir mendampingi beliau diantaranya Pj. Bupati Nagekeo Drs. Doris A. Rihi, M.Si , Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan Elias Tae, Asisten Administrasi Umum Agus Fernandes, Plt. Kepala Dinas Pertanian Efraim Muga, Camat Boawae Vitalis Bai, Kepala Desa Dhereisa Gregorius Guwa.
Dalam kunjungan tersebut beliau ingin memantau pemanfaatan sarana irigasi Embung Deki dalam upaya mendukung terwujudnya kemandirian pangan. “Kita melakukan peninjauan Embung Deki di Desa Dhereisa, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, yang telah dibangun oleh Pemerintah Provinsi NTT 4 tahun lalu untuk melihat pemanfaatannya bagi masyarakat di sini. Pemanfaatan embung ini sudah mulai berproses dan mengairi lahan sekitarnya,” jelas Pj Gubernur.
Ia menambahkan, keberadaan embung ini sebagai upaya mengoptimalkan lahan yang ada dalam upaya peningkatan produktivitas lahan karena itu perlu ditambahkan dan dimanfaatkan sepenuhnya. “Kita ingin agar kita dapat menambah lagi embung-embung lain untuk memanfaatkan lahan yang ada. Kita ingin agar optimalisasi lahan untuk produktivitas pangan kita terus meningkat. Provinsi NTT memiliki 4 juta Ha lahan kering dan harus dimanfaatkan untuk swasembada dan kemandirian pangan. Jadi sarana seperti embung harus terus ditambah dan dimanfaatkan sepenuhnya,” tambah Andriko.
Kepada para petani ia berharap agar dapat memanfaatkan semua potensi sumber daya alam dan sumber daya air yang ada, sehingga akhirnya berdampak pada peningkatan perekonomian warga setempat. Hal tersebut selaras dengan program Presiden Prabowo yakni swasembada pangan hingga ekonomi kreatif.
Terkait dengan program pemerintah pusat yakni makan bergizi gratis Pj. Gubernur berharap Petani jangan menjadi penonton tetapi menangkap peluang yang ada. Petani bisa mensuplai kebutuhan makanan seperti sayuran, buah-buahan serta pangan lokal lainnya. “Saat ini sudah ada program makan bergizi gratis yang diberikan kepada anak-anak kita. Ini merupakan program untuk memenuhi asupan gizi bagi anak-anak. Kita ingin agar bahan baku yang digunakan pada program makan bergizi gratis ini juga berasal dari daerah kita sendiri, seperti beras dan sayur dari petani kita, daging dan telur ayam dihasilkan dari peternak lokal, dan ikan juga datang dari nelayan lokal. Sehingga nantinya program ini bukan saja menjawab masalah stunting dengan pemenuhan gizi seimbang, melainkan juga ada peningkatan ekonomi masyarakat, ” harap Andriko.
Kepada masyarakat petani ia menghimbau untuk tetap melestarikan lokasi yang sudah di bangun embung dengan menanam tanaman yang bermanfaat dan bisa melindungi embung dari kekeringan seperti lamtoro dan kesambi,” pungkasnya.
Data yang diperoleh disebutkan Embung Deki berukuran 40 m x 30 yang dapat menampung air hujan sehingga petani setempat dapat memanfaatkan air di lokasi embung untuk membuka lahan sawah baru. Sedangkan Luas lahan potensi di Poktan Deki mencapai kurang lebih 20 Ha dan sudah di buka menjadi sawah seluas 5 Ha.(Prokompim – Ixta/Arie)