Mbay, nagekeokab.go.id— Seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Nagekeo melaksanakan evaluasi serta penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Perum Bulog kantor Cabang Bajawa tentang penyediaan dan penyaluran beras berkualitas premium bagi ASN, Selasa (07/02/2023).
Evaluasi dan penandatanganan kerjasama ini dilaksanakan di Aula Setda Nagekeo ini disaksikan Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do dan Sekda Lukas Mere serta Plh Pimpinan Cabang Perum Bulog Bajawa Yulia Ndoloe.
Evaluasi ini membahas berbagai hal terkait kerjasama serta proses penyaluran beras premium Natural Mbay Rice kepada ASN pada tahun 2022. Kemudian penandatanganan kerja sama dalam rangka penyaluran beras bagi seluruh ASN se Kabupaten Nagekeo tahun 2023.
“Untuk kerjasama selama tiga bulan tahun 2022 kemarin kita sudah salurkan 37 ton dengan rata-rata penyaluran 12 ton per bulan” jelas Plh Perum Bulog Cabang Bajawa Yulia Ndoloe.
Yulia mengatakan bahwa kerjasama penyaluran beras tahun 2022 lalu hanya ditandatangani oleh 33 SKPD dari total 38 SKPD. Akan tetapi setelah dilakukan evaluasi, tahun 2023 dipastikan seluruh perangkat daerah menandatangani perjanjian kerja sama.
Dijelaskannya, beras yang disalurkan bagi ASN ini adalah kualitas premium (Natural Mbay Rice) yang diserap dari petani lokal di irigasi Mbay. Dalam proses penyerapan beras petani, Bulog menggandeng PT. Pandawa Agri Indonesia (PAI) sebagai Offtaker.
“Ada yang bilang beras mahal, itu karena kita serap dari petani beras yang memang kualitasnya premium” ujarnya.
Setelah dilakukan penandatanganan kerjasama, setiap pimpinan SKPD diharapkan untuk segera melakukan kordinasi lanjutan apabila ada kendala kendala terkait proses penyaluran.
Sementara itu, Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do dalam arahannya mengajak seluruh ASN untuk menerima kebijakan kerjasama tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap petani Nagekeo dalam memproduksi beras bermutu.
Menurut Don Bosco, Pemerintah berkomitmen membangun suatu ekosistem usaha rantai pasok di sektor pertanian mulai dari sistem pengolahan lahan hingga kepada pangsa pasar.
“Kita belajar tentang rantai pasok ekosistem usaha, kita sekarang masuk pada tata kelola yang membagi peran dan semua peran itu dikerjakan oleh orang-orang yang punya pengetahuan dan keterampilan lebih” ungkap Don Bosco.
Ekosistem usaha yang sedang dibangun saat ini skema kerjasama antara petani dengan PT. PAI yang sudah terbukti membantu petani dan menciptakan brand lokal Natural Mbay Rice. Karena itu Don Bosco menegaskan, wajib hukumnya seluruh ASN untuk mendukung program kerjasama dalam rangka menyerap beras petani lokal.
“Kita ASN ini sebagai abdi negara melayani masyarakat, jadilah birokrasi yang lebih melek dengan ekosistem usaha, mari kita bantu petani kita untuk bisa keluar dari kebiasaan lama dengan sistem tata kelola yang baru” ajak Bupati. (Sevrin)