Mbay, nagekeokab.go.id— Wakil Bupati Nagekeo, Gonzalo Gratianus Muga Sada, membuka secara resmi kegiatan Seminar Inovasi dan Gerakan Aksi Pangan Bergizi tahun 2025, di Aula Setda Kabupaten Nagekeo pada Kamis (05/06/2025).
Kegiatan Seminar ini diinisiasi oleh Institut Nasional Flores dengan agenda pemaparan hasil-hasil penelitian baik dosen maupun mahasiswa terkait pangan, sosial, pertanian, peternakan, dan perikanan, yang dinilai mampu memberikan ide/pemikiran dalam mendukung implementasi Program Pemerintah yaitu Makan Bergizi Gratis.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Nagekeo Yohanes Siga, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Nixon Balukh, Rektor Institut Nasional Flores Freadyanus Kasi, Direktur Politeknik Boawae, Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Nagekeo, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, Ketua Yayasan Flores Mentari, Pimpinan Bank NTT, Pimpinan BNI dan BRI Cabang Mbay, Civitas Akademika Institut Nasional Flores, serta undangan lainnya.
Wakil Bupati Nagekeo, dalam sambutannya mengatakan bahwa kebijakan menuju aksi nyata dalam membangun ekosistem Makan Bergizi Gratis yang berkelanjutan, searah dengan Visi-Misi Pemerintah Kabupaten Nagekeo yakni mewujudkan ketahanan pangan, ketahanan air dan energi.
Dijelaskan Wabup bahwa secara regulasi Pemerintah Pusat melarang pelaksanaan program MBG yang mendatangkan bahan-bahan pangan dari luar daerah. Maksud larangan tersebut agar program MBG bisa lebih berdampak ekonomi kepada masyarakat Nagekeo.
Kehadiran Institut Nasional Flores (INF) dari sejumlah Program Studi diharapkan bisa menghasilkan Sumber Daya Manusia yang unggul dibidangnya serta siap untuk membangun ketahanan pangan di daerah ini. “Semua pihak diajak mulai bersinergi dalam melakukan kerja nyata. Pemerintah daerah sejauh ini, sudah melakukan angkah-langkah tentang swasembada pangan, dan telah menetapkan tentang terwujudnya kemandirian ekonomi melalui program ekonomi biru, ekologi hijau dan hilirisasi industri” ucap Wabup Gonzalo.
Sedangkan Wakil Ketua DPRD Nagekeo, Yohanes Siga menjelaskan Program Makan Bergizi Gratis akan membutuhkan pasokan pangan dalam jumlah yang sangat besar. Menurutnya, seminar ini bukan hanya ajang tukar gagasan, namun juga sebagai wujud nyata komitmen dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Selain itu, Program Makan Bergizi Gratis dapat mengurangi masalah stunting dan kekurangan gizi pada ibu hamil. “Dengan adanya forum ini, saya ingin Institut Nasional Flores bisa menciptakan berbagai inovasi baru, baik dalam hal teknologi pangan, kebijakan intervensi maupun gerakan sosial yang mampu menjangkau masyarakat hingga ke lapisan paling bawah” terang Yohanes.
Ia juga berharap, sinergitas berbagai pihak baik pemerintah, akademisi, swasta, dan masyarakat menjadi kunci utama menuju transformasi sistem pangan yang lebih sehat, berkelanjutan dan ekslusif. Pihaknya siap mendukung melalui kebijakan anggaran, legislasi, serta pengawasan yang konstruktif demi tercapainya tujuan besar tersebut.
Rektor Institut Nasional Flores, Freadyanus Kasi, menyebutkan bahwa seminar ini merupakan hasil kolaborasi dengan tiga asosiasi dalam bidang Pendidikan dan Komunikasi yaitu Perkumpulan Afirmasi Pengajar Nusantara, Borneo Riset Edukasi, dan Dharma Samakta Edukhatulistiwa yang bertujuan memberikan informasi terbaru dari hasil penelitian kepada stakeholder terkait membangun ekosistem Makan Bergizi Gratis yang berkelanjutan dan meningkatkan jumlah publikasi ilmiah penelitian dosen dan mahasiswa. Selain itu, kegiatan ini bertujuan meningkatkan jumlah indeksitasi peneliti, dosen dan mahasiswa pada Program Studi di INF dan kampus lainnya di NTT. (Prokopim)