Mbay, nagekeokab.go.id— Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, melaksanakan Program Kolaborasi Inklusi Literasi Fungsional antar stakeholder berupa penanaman Pepaya California. Kegiatan ini, selain sebagai upaya mengembangkan minat dan budaya membaca di kalangan masyarakat dan siswa sejak dini, juga mendukung program nasional yakni mewujudkan ketahanan pangan dan mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penanaman Pepaya California juga sebagai upaya mendukung Program 100 hari kerja Pemerintah Kabupaten Nagekeo.
Bupati Nagekeo Simplisius Donatus didampingi Wakil Bupati Nagekeo Gonzalo Gratianus Muga Sada bersama siswa dan masyarakat Desa Langedhawe serta undangan lainnya melakukan Penanaman Perdana Pepaya California yang berlokasi di Kebun Sekolah SDI Malawona Desa Langedhawe pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Turut hadir dalam kegiatan penanaman, Kapolres Nagekeo, Para Asisten Sekda, Kepala OPD Lingkup Pemda Nagekeo, Pimpinan BUMN/BUMD, Pimpinan LSM, para Camat, Para Kepala Desa, tokoh masyarakat tokoh adat serta undangan lainnya.
Kegiatan penanaman perdana Pepaya California didahului dengan ibadat pemberkatan yang dipimpin oleh Pastor Rekan Paroki Jawakisa, Pater Alex, kemudian dilanjutkan dengan penanaman anakan Pepaya oleh Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo bersama Kapolres dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Nagekeo Yohanes Siga bersama dengan undangan lainnya.
Bupati Simplisius dalam sambutannya, mengatakan Penanaman Perdana Pepaya California yang dilakukan ini bukan sekedar menanam pepaya, akan tetapi lebih dari itu, sedang menanam harapan dan semangat, menanam ilmu dan masa depan. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari semangat Kolaborasi Literasi Fungsional yang menggabungkan pendidikan, pertanian, lingkungan, budaya, dan ekonomi dalam satu gerakan terpadu.
Bupati Simplisius mengapresiasi inisiatif Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Nagekeo yang telah mengembangkan konsep Perpustakaan sebagai Rumah Peradaban dan Laboratorium Sumber Daya Manusia. “Ini bukan hanya gagasan, tapi gerakan yang hidup, yang hari ini kita saksikan bersama di Desa Langedhawe,” ucapnya.
Menurut Bupati Simplisius, menanam pepaya california ini bukan hanya soal ketahanan pangan, tapi merupakan cara bagaimana mengajarkan anak-anak tentang cinta lingkungan, tentang proses belajar yang kontekstual, dan tentang bagaimana pertanian bisa menjadi bagian dari ekonomi kreatif dan pariwisata desa. “Kita sedang membangun rantai nilai dari kebun ke pasar, dari pengetahuan ke kesejahteraan,” katanya.
Bupati Simplisius menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, yang telah melibatkan partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat dalam semangat persaudaraan dan gotong-royong. Program ini menunjukkan komitmen luar biasa dalam mengembangkan budidaya pepaya sebagai salah satu potensi unggulan pertanian daerah. Di sebutnya ini, lebih dari sekedar kegiatan bercocok tanam, ini adalah gerakan bersama untuk membangun kemandirian pangan, membuka peluang ekonomi, dan memperkuat ikatan sosial antar warga. “Saya bangga bahwa kegiatan ini melibatkan semua elemen; murid SDI Malawona, Karang Taruna, masyarakat desa, dan berbagai stakeholder. Inilah semangat gotong royong yang menjadi jati diri kita sebagai orang Nagekeo”, ujarnya.
Dengan menjadikan Langedhawe sebagai desa percontohan program ini, telah membuka jalan bagi desa-desa lain untuk belajar, berinovasi, dan ikut serta dalam gerakan pertanian yang produktif dan berkelanjutan. Karena itu, Bupati Simplisius berharap program penanaman pepaya California ini tidak hanya berkembang di Desa Langedhawe, tetapi juga menyebar ke seluruh desa di Kabupaten Nagekeo.
Bupati Simplisius juga mendukung penuh pengembangan Taman Baca Masyarakat sebagai pusat kegiatan desa, dan menyambut baik kerja sama dengan Briton English Education dan Litara Foundation untuk pengembangan Bahasa Inggris dan pelestarian Bahasa Daerah. Ia mengajak masyarakat untuk terus bekerja, terus berinovasi, dan terus berkolaborasi. “Mari kita jadikan perpustakaan bukan hanya tempat menyimpan buku, tapi tempat menyimpan mimpi dan mewujudkan masa depan,” pungkas Bupati Simplisius Donatus.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Nagekeo Yohanes Siga, mengatakan dengan menggabungkan literasi dalam kegiatan pertanian seperti menanam Pepaya California telah memberi dua manfaat sekaligus yakni pengetahuan yang mengasah kecerdasan dan keterampilan yang meningkatkan kesejahteraan.
Yan mengajak seluruh masyarakat agar tidak hanya menanam pepaya namun lebih dari itu, menanam semangat belajar, berinovasi dan gotong-royong. “Mari kita rawat bersama agar tumbuh subur, memberi buah manis dan menebarkan manfaat bagi orang banyak” katanya.
Sebagai Pimpinan DPRD, ia mengapresiasi kolaboratif yg dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Nagekeo karena hal tersebut berdampak langsung pada perputaran ekonomi dan mendorong Program Makan Bergizi Gratis. “Kita ada 20 dapur MBG dan akan melayani lebih dari 50.000 anak, kita butuhkan sekitar 200 buah pepaya untuk satu dapur sehingga butuh 4000 buah pepaya perharinya. Ini peluang pasar yang paling bagus. Kalau bapak ibu menanam Pepaya 1 hektar saja akan dapat penerimaan kurang lebih 500 juta hingga 1 Milyar” sebut Yan.
Sedangkan Kepala Desa Langedhawe, Siprianus Mesi menyatakan komitmennya untuk berusaha terus melanjutkan program ini disetiap lahan pertanian dan pekarangan masing-masing warga desanya.
Ia juga menyampaikan beberapa permasalahan desanya antara lain, akses jalan yang kurang memadai, kurangnya alsintan, sambungan air bersih, serta sarana komunikasi berupa tower penguat signal. Sebagai pimpinan wilayah desanya, Ia berharap mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah. “Kami mohon bantuan alat untuk mencetak dan mengelola lahan baik di musim hujan dan kemarau, peningkatan jalan Malawona – Malawaka jadi aspal dan sambungan pipa untuk air bersih,” ungkapnya. (Prokopim).