Mbay, nagekeokab.go.id— Wakil Bupati Nagekeo, Gratianus Muga Sada dan jajaran bersama Forkopimda, Kapolres Nagekeo AKBP. Rachmad Muhamad Salichi.S.I.K, SH, Wakil Ketua DPRD Lukas Y.M.P. Boleng bersama anggota, Patrisius Bhoko, Frederikus Lebi, Walterius Meka, Askary Samsudin dan Idorus Goa serta Tim Basarnas, memantau langsung lokasi bencana banjir bandang dan tanah longsor dibeberapa titik bencana di Wilayah Kecamatan Mauponggo pada Selasa (9/9/2025).
Daerah perbatasan antara Desa Kelewae Kecamatan Boawae dan Desa Lajawajo Kecamatan Mauponggo tepatnya di Koya, merupakan akses utama jalan menuju titik-titik bencana lainnya yang tersebar di Wilayah Kecamatan Mauponggo. Bencana Banjir dan longsoran yang terjadi pada Senin (8/9) sekitar pukul 18.30 Wita itu telah merusak dan menutup akses jalan sehingga arus transportasi dan mobilitas warga yang menghubungkan dua kecamatan Mauponggo dan Boawae itu menjadi lumpuh total.
Wakil Bupati Nagekeo Gonzalo Gratianus Muga Sada saat berada di lokasi bencana mengatakan kehadiran Pemerintah Daerah bersama Forkopimda untuk mengetahui dan memastikan secara dini akses menuju ke pusat bencana banjir dan juga titik-titik longsor lainnya sehingga memudahkan akses tersalurnya berbagai bantuan. “Kami sudah berada di lokasi untuk mengetahui secara dini akses untuk menuju ke pusat bencana, karena pusat Bencana ada di Mauponggo”ungkapnya.
Wabup Gonzalo mengungkapkan penanganan terhadap bencana banjir dan tanah longsor sedikit mengalami kesulitan karena akses transportasi, informasi dan komunikasi ke setiap titik bencana lumpuh total, tidak berjalan sama sekali. Sehingga langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuka akses jalan menuju ke pusat bencana dan selanjutnya dapat dilakukan tindakan- tindakan dini supaya mobilitas manusia dan barang bisa berjalan. “Saya harap masyarakat sabar, kami akan segera tiba di lokasi dan bantuan dini akan segera tiba. Kendalanya cuma satu, akses menuju ke pusat bencana membawa BBM, Makanan siap saji, beras, dan lainnya bisa di akses,” harap Wabup Gonzalo.
Sementara Anggota DPRD Kabupaten Nagekeo, Idorus Goa berharap Pemerintah Kabupaten Nagekeo secepatnya bertindak karena bencana ini berkaitan dengan masalah kemanusiaan. “Semua prosedur tetap kita lalui tetapi tidak menghambat urusan ini” pintanya.
Isidorus juga menghimbau kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nagekeo secepat mungkin melakukan kaji cepat lapangan dan tanggap-tanggap selanjutnya sampai pada penyelesaian masalah. Selain itu, ia ingatkan penggunaan Dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) agar sesuai peruntukannya. “Gunakan dana BTT sebaik mungkin untuk menyelamatkan masyarakat kita yang terkena bencana ini,” ujarnya.
Informasi yang dihimpun dilokasi disebutkan longsoran terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi dan berlangsung tidak berhenti sejak Minggu dinihari (7/9) hingga terjadinya longsoran pada Senin (8/9) sekitar pukul 18.30 Wita. Longsoran diperparah dengan material batu dan pasir yang berasal dari puncak Gunung Ebulobo.
Terpantau saat itu, pengerukan dan pembersihan material longsoran dilakukan sejak pukul 13.00 sampai dengan Pukul 17.00 Wita baru bisa dilewati kendaraan dari dan menuju Kecamatan Maupunggo. Aktivitas pembersihan material longsor di titik ini dilakukan untuk mempermudah akses bantuan logistik dan lainnya sehingga bisa terjangkau sampai di titik-titik bencana lainnya.
Selain rusaknya akses transportasi, komunikasi dan informasi juga mengakibatkan rusaknya fasilitas umum lainnya yakni ketersediaan air minum bersih yang mana sumber mata air Ae Gega berada di sekitar lokasi longsor juga terdapat 1 buah Bak Catering dan 3 Mesin Isap untuk suplay Air Minum bagi masyarakat Desa Lajawajo dan Desa Kelewae pun rusak berat. (Sumber Prokopim).