
![]()
Mbay, nagekeokab.go.id— Wakil Bupati Nagekeo, Gonzalo Gratianus Muga memimpin langsung Upacara Peringatan Hari Pahlawan Nasional Tahun 2025 yang berlangsung khidmat di Halaman Kantor Bupati Nagekeo pada Senin, 10 November 2025.
Turut hadir saat upacara berlangsung, Forkopimda Ngada -Nagekeo, Danyon TP 834/Wakanga Mere dan jajaran, Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Nagekeo, Staf Ahli Bupati Nagekeo, para Asisten Sekda, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pimpinan Instansi Vertikal Tingkat Kabupaten Nagekeo, Danpos AL Marapokot, ASN, serta perwakilan pelajar, dan undangan lainnya.
Dalam amanatnya, Wabup Gonzalo membacakan Pidato Menteri Sosial Republik Indonesia, ia mengungkapkan bahwa kemerdekaan lahir dari nilai-nilai luhur seperti kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan. Para pahlawan bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan semua orang hingga hari ini. “Para Pahlawan mengajarkan kepada kita bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit. Kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan, ” kata Wabup Gonzalo membacakan sambutan Menteri Sosial.
Ia melanjutkan, ada tiga hal yang dapat diteladani dari para pahlawan bangsa diantaranya, Pertama Kesabaran Para Pahlawan. Di sebutkan para pahlawan sabar menempuh ilmu, sabar menyusun strategi, sabar menunggu momentum, dan sabar membangun kebersamaan di tengah segala keterbatasan. “Mereka tetap bersabar meski menghadapi perbedaan pandangan dan jalan perjuangan. Dari kesabaran itulah lahir kemenangan, karena mereka tahu bahwa kemerdekaan tidak diraih dengan tergesa-gesa, tetapi ditempa oleh waktu dan keikhlasan” ujar Wabup.
Kedua, semangat untuk mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya disebutkan kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak berebut jabatan, tidak menuntut balasan, tidak mengincar apa yang ditinggalkan penjajah. Mereka justru kembali ke rakyat, mengajar, membangun, menanam, dan melanjutkan pengabdian. “Kehormatan sejati terletak, bukan pada posisi yang dimiliki, tetapi pada manfaat yang ditinggalkan” tegasnya.
Ketiga pandangan jauh ke depan pahlawan berjuang untuk generasi yang akan datang, untuk kemakmuran bangsa dan menjadikan perjuangan sebagai bagian dari ibadah, darah dan air mata mereka adalah doa yang tak pernah padam. Menyerah berarti meninggalkan amanah kemanusiaan.
Ketiga hal tersebut menjadi modal besar bagi generasi muda saat ini. Semangat perjuangan yang pantang menyerah, adalah kekuatan untuk meneruskan cita-cita para pahlawan yang selama ini telah ditunaikan.
Di masa kini, perjuangan tidak lagi dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian. Namun semangatnya tetap sama; membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan.
Melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terus dihidupkan semangat memperkuat ketahanan nasional, memajukan pendidikan, menegakkan keadilan sosial, hingga membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya.
Diakhir sambutannya, ia mengajak segenap peserta apel untuk mensyukuri dan berjanji bahwa kemerdekaan tidak akan sia-sia dan akan melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan bekerja lebih keras, berpikir lebih jernih, dan melayani lebih tulus. “Sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk Indonesia, maka kini giliran kita menjaga agar api perjuangan itu tidak pernah padam. Dengan bekerja, bergerak dan berdampak,” pungkasnya.
Upacara Peringatan Hari Pahlawan Nasional Tahun 2025 ini, juga dipadukan dengan penyerahan penghargaan Satya Lancana Karya Satya periode Agustus Tahun 2024. Penghargaan ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67/TK/TAHUN 2024 kepada 10 Aparatur Sipil Negara dengan Satya Lancana 20 Tahun. (Prokopim)