Mbay, nagekeokab.go.id— Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar kegiatan lomba literasi dan numerasi siswa Sekolah Dasar (SD) tingkat Kabupaten Nagekeo. Kegiatan yang akan dilaksanakan selama dua hari sejak 6 sampai 8 Mei 2024 ini digelar di dua lokasi yaitu aula SDI Danga dan Aula Setda Nagekeo.
Yustinus Laurensius Mosa, Kabid Pengelolaan SD pada Dinas PK Kabupaten Nagekeo menjelaskan perlombaan ini melibatkan 81 siswa/siswi SD yang terbagi dalam dua kategori yaitu numerasi dan literasi. Lomba literasi meliputi lomba baca puisi, baca pemahaman dan menulis cerpen, sedangkan numerasi meliputi perlombaan cepat tepat dan matematika.
Peserta yang mengikuti lamba literasi dan numerasi tingkat kabupaten ini adalah mereka yang pernah juara 1, 2 dan 3 lomba tingkat Kecamatan untuk lomba literasi dan peraih juara 1 untuk lomba numerasi. “Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk penguatan kapasitas literasi dan numerasi peserta didik khususnya di tingkat sekolah dasar di Kabupaten Nagekeo” ungkapnya.
Dia memaparkan bahwa mencermati rapor pendidikan di Kabupaten Nagekeo Tahun 2023 khusus tingkat SD, kategori numerasi memang sudah berada di level hijau, akan tetapi, literasi masih berupa angka merah. Dengan demikian, Dinas P dan K sebagai dinas teknis yang mengurus tentang pendidikan berupaya melaksanakan progam kegiatan yang tujuannya mendukung penguatan literasi. “Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan di bidang literasi dan numerasi siswa” ujarnya.
Kegiatan yang mengusung tema ‘Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar’ tersebut dibuka secara resmi oleh Sekda Nagekeo Lukas Mere. Dalam sambutan Lukas mengatakan, terselenggara kegiatan tersebut beserta animo luar biasa dari peserta membuktikan bahwa kita memiliki keresahan serta memiliki kemauan untuk selangkah lebih baik dalam mengatasi keadaan ini.
Dikatakannya, tingkat literasi di Indonesia masih sangatlah rendah. Hal ini ditunjukkan dalam hasil survei yang menempatkan Indonesia pada urutan ke-62 dari 70. Hasil Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2018, kemampuan literasi siswa-siswi di Indonesia menempati urutan ke-6 dari bawah.
Sementara itu, kata Lukas, kemampuan matematika berada di urutan ke-7 dari bawah, turun dari peringkat sebelumnya tahun 2015. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan literasi dan numerasi siswa-siswi di Indonesia masih berada di bawah rata-rata dunia yang saat ini sudah memasuki era digital.
Maka dengan demikian, perlu adanya langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Indonesia dengan mengoptimalkan potensi teknologi guna menguatkan kemampuan literasi numerasi karena peningkatan literasi numerasi menjadi salah satu fokus utama dalam agenda prioritas nasional. “Perlombaan ini mempunyai tujuan untuk menciptakan anak didik agar bisa memahami dan mempraktikkan dua bidang ilmu sekaligus, yakni literasi yang fokus pada pola bahasa dan numerasi bisa memahami matematika. Selain membantu peserta didik untuk cepat menguasai kompetensi sekaligus sebagai alat ukur dan pemetaan kompetensi peserta didik,” kata Lukas.
Lukas berharap agar semua sekolah benar-benar menerapkan literasi dan numerasi. Mengingat masih banyak yang beranggapa bahwa literasi terbatas pada bahasa Indonesia. Padahal, literasi merupakan kemampuan bahasa anak.
Lukas menegaskan, saat ini Pemda Nagekeo memiliki komitmen yang kuat dan sumbangsih yang besar untuk pengembangan kompetensi dan juga kemampuan para peserta didik melalui kerjasama dengan para mitra maupun NGO dalam upaya penguatan pembelajaran literasi dan numerasi.
Di antaranya, kerjasama dengan Yayasan Inovasi bergerak di bidang literasi numerasi, Yayasan Sulinama, Keris bersama Enuma Indonesia bergerak di bidang pembelajaran berbasis digital, dan Yayasan Teknologi Indoenesia Jaya bersama Prof. Yohanes Surya bergerak di bidang numerasi dengan metode gasing. (Sevrin)