Dinas P dan K Menggelar Sosialisasi Sekolah Tanggap Bencana

Loading

Mbay, nagekeokab.go.id— Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan sosialisasi sekolah tanggap bencana jenjang SMP Tahun 2024.

Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang peserta yang terdiri dari 30 orang Kepala Sekolah jenjang SMP dan 10 orang Pengawas Rumpun SMP. Sosialisasi yang berlangsung selama dua hari sejak Selasa 3 Desember sampai dengan Rabu 4 Desember 2024 dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo Venantinus Minggu.

Sosial dibagi dalam dua segmen yakni pemaparan materi oleh pemateri dari Yayasan Plan Indonesia dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nagekeo. Segmen kedua adalah simulasi keselamatan diri saat bencana yang akan dilaksanakan di SMP Stella Maris Maropokot.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pengelolaan SMP pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo, Aloysius Djawa Sina menjelaskan, kegiatan sosial ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bencana alam, dampak yang ditimbulkan dan cara mengatasi bencana. “Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kemampuan Satuan Pendidikan dalam mengurangi resiko bencana, membangun budaya kesiapsiagaan di kalangan siswa dan komunitas sekolah serta membantu siswa berpikir dan bertindak secara cepat dan tepat dalam menghadapi bencana” ungkap Aloysius. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini sekolah-sekolah khususnya di lokasi rawan bencana dapat melakukan antisipasi dini terhadap dampak bencana serta kemampuan satuan pendidikan dalam mengurangi resiko bencana dapat ditingkatkan.

Dalam kegiatan ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo melibatkan Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) dan Yayasan Plan Internasional sebagai narasumber utama. Selain materi, para peserta juga dilibatkan dalam simulasi siaga bencana yang dilakukan di SMPS Stella Maris, Maropokot pada Rabu 4 Desember 2024.

Simulasi ini melibatkan seluruh siswa SMPS Maropokot, dewan guru, pemerintah desa dan masyarakat. Simulasi dilakukan ketika para siswa dan guru dihadapkan dengan bencana gempa bumi dan tsunami yang mana mereka berusaha menyelamatkan diri dari bencana alam yang sedang terjadi.

Simulasi yang berlangsung kurang lebih 2 jam ini memperagakan adegan para siswa saat sedang menjalankan rutinitas kegiatan belajar mengajar tiba-tiba gempa bumi melanda. Siswa diajarkan bagaimana cara menyelamatkan diri keluar kelas kemudian berkumpul di titik evakuasi. Para guru memperagakan bagaimana proses keselamatan darurat manakala ada siswa yang mengalami kecelakaan maupun cedera serius.

Kepala Bidang (Kabid) pencegahan dan kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo, Marianus U. Dhaky Dae selaku tutor dalam kegiatan simulasi ini mengatakan simulasi ini dimaksudkan agar warga sekolah memahami cara dan langkah-langkah evakuasi mandiri menghindari bahaya yang sedang mengancam. “Yang paling utama adalah tidak boleh ada warga sekolah yang mengalami cedera serius bahkan meninggal dunia akibat bencana. Sebesar apapun bencana tujuan kita adalah menyelamatkan warga sekolah” ungkap Marianus.

Selain warga sekolah, dalam simulasi ini Dinas P dan K pemerintah desa dan juga masyarakat setempat. Kenapa dalam simulasi tadi ada Pemerintah desa dan masyarakat, yang diharapkan adalah pihak sekolah mau berkolaborasi dengan Pemerintah desa, Kabupaten dan juga Provinsi, bagaimana upaya pemulihan pasca Bencana.

Marianus berharap, sosialisasi dan simulasi ini membawa dampak positif bagi seluruh satuan lembaga pendidikan di Kabupaten Nagekeo agar lebih tangguh terhadap ancaman bencana apapun. Para kepala sekolah selaku peserta diharapkan dapat mengimplementasikan praktis baik ini di sekolah masing-masing agar siswa terbiasa dengan bagaimana cara menyelamatkan diri ketika bencana.

Di tempat Kepala SMP Negeri 1 Mauponggo Satap Desa Selalejo, Cristian Jona Sera Jawa, menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan Dinas P dan K Kabupaten Nagekeo. Pelatihan tersebut kata Dia sangat bermanfaat bagi sekolah apalagi di sekolah yang lingkungan rawan bencana seperti di Selalejo. “Kegiatannya ini selama dua hari ini saya bisa mengetahui mekanisme yang akan dilakukan ketika ada bencana yang mengancam peserta didik maupun seluruh warga sekolah” ujar Sera Jawa.

Ilmu dan pengetahuan yang didapatkan selama dua hari mengikuti pelatihan, kata Dia akan diimplementasikan di sekolah, sehingga seluruh warga sekolah dapat memahami dengan baik apa yang harus dilakukan ketika menghadapi bencana. “Kami harus tahu potensi bencana apa yang akan melanda, kalau kami di sana itu sudah pasti tanah longsor, ini yang harus kami siapkan mungkin soal jalur evakuasi, harus kami petakan memang sejak dini” pungkasnya. (**)

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on twitter
Twitter

Copyright © 2023 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nagekeo. All Right Reserved.

Copyright © 2025 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nagekeo. All Right Reserved.

error: Content is protected !!