BI Dorong Pelaku UMKM di Nagekeo Melalui Lomba Cluster Pangan Strategis

Mbay, nagekeokab.go.id— Kantor Perwakilan Bank Indonesia atau BI NTT mendaftarkan salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Nagekeo mengikuti perlombaan penilaian kluster pangan strategis tahun 2023.

Pelaku UMKM yang didaftarkan mengikuti perlombaan tersebut adalah Bridge Academy salah satu pelaku UMKM mitra Pemerintah Kabupaten Nagekeo yang bergerak di bidang pertanian holtikultura.

Menurut Kepala Unit Fungsi Pengembangan UMKM Kantor Perwakilan BI NTT, Riki Winata perlombaan ini akan berlangsung sejak Februari sampai November 2023 dengan melibatkan dewan juri eksternal yang obyektif.

Pemenang Lomba akan dinilai oleh panitia berdasarkan tiga indikator antara lain peningkatan ekonomi, penguatan kapasitas kelembagaan dan ramah lingkungan. “Intinya mereka punya kelebihan, yang pertama dari segi ekonomi menguntungkan yang kedua berdampak pada orang lain dan usahanya ramah lingkungan” jelas Riki Selasa (14/02/2022).

Perlombaan kluster ini merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan Bank Indonesia yang mana bertujuan menaikan kapasitas ekonomi UMKM melalui peningkatan produktivitas dan optimalisasi program pengendalian inflasi (klaster) dengan fokus pada komoditi pengendalian inflasi.

Riki berharap Bridge Academy keluar sebagai yang terbaik dalam ajang ini, sehingga ke depan bisa menjadi contoh bagi pelaku UMKM lainnya di Nagekeo. “Apabila Bridge Academy keluar sebagai yang terbaik, BI juga nantinya akan mendukung lebih lanjut melalui pemberian saran dan prasaran produksi sehingga usaha lebih berkembang ke depannya” ungkapnya.

Direktur Bridge Academy Kasianus Sebho menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Bank Indonesia yang telah mendaftarkan Bridge Academy mengikuti perlombaan ini.

Kehadiran BI merupakan bukti kepedulian dan support dari pemerintah terhadap pelaku UMKM guna mengembangkan usaha.

Terkait tiga komponen syarat pemenang lomba, Kasianus optimis bisa memenuhi semua persyaratan tersebut sebab, selama ini baik itu Bridge Academy sendiri maupun anggota yang berjumlah kurang lebih 40 orang sudah menjalankan itu.

Dijelaskannya, Bridge Academy yang berbasis di Kampung Watu Api  Desa Natatoto itu, selama ini selain mengembangkan tanaman holticulura juga menjalankan sekolah lapangan kepada masyarakat dan lembaga pendidikan mulai dari SMK hingga Perguruan tinggi. “Pendidikan ini juga tidak hanya holticultura, kami akan mengembangkan secara integrasi pertanian dan peternakan” jelasnya.

Terpisah, Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do mengapresiasi Bank Indonesia yang sudah merekam kerjasama Pemkab Nagekeo dengan semua pihak dalam menjalankan ekosistem usaha baik dengan Bridge Academy maupun Pandawa Agri Indonesia (PAI). “Membangun ekosistem usaha ini butuh kolaborasi semua stakeholder dalam sebuah ekosistem yang lengkap dari hukum sampai ke hilir dari setiap usaha” ujar Don Bosco.

Menurut Don Bosco ke depan, ekosistem usaha seperti yang sudah dijalankan PAI maupun Bridge Academy juga nantinya akan menyasar komoditi lain seperti tanaman perkebunan berdasarkan geografis, salah satunya adalah Mangga Rendu yang dikenal memiliki cita rasa khas. (Sevrin)

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on twitter
Twitter

Copyright © 2023 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nagekeo. All Right Reserved.

Copyright © 2023 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nagekeo. All Right Reserved.