Nagekeo, nagekeokab.go.id— Dalam rangka mengevaluasi sejauh mana penerapan merdeka belajar kurikulum merdeka dan bagaimana upaya mendorong percepatan merdeka belajar itu segera terwujud Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do kembali melakukan kunjungan kerjanya ke sekolah-sekolah pada Kamis 9 Maret pekan lalu.
Sekolah yang dikunjungi Bupati bersama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nagekeo Venantinus Minggu tersebut antara lain SDK Dhawe dan SMPN 4 Aesesa, yang mana khusus di SDK Dhawe baru saja terjadi pergantian Kepala Sekolah.
Kali ini Bupati Don meninjau setiap kelas dari kelas I sampai kelas VI. Saat memantau langsung Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan aktivitas di kelas, Bupati berkesempatan menguji kemampuan membaca dan berhitung siswa.
Pada prinsipnya, Bupati Don ingin pencapaian kompetensi minimal anak terpenuhi dimana ketuntasan literasi dan numerasi Calistung (Membaca, Menulis dan Berhitung) tuntas di kelas awal ( l , II dan III).
Oleh karena itu, harapannya guru – guru terbaiklah yang harus mengajar di kelas awal. Selain itu setiap guru wajib membuat profil anak, memetakan kemampuan membaca anak sudah pada level apa.
“Di Kelas tiga anak harus sudah membaca pada level Gajah. Yang kita temui hari ini di kelas IV, V dan VI masih banyak anak yang baca belum lancar dan pemahaman. Semua fokus menyelesaikan permasalahan ini” tegas Bupati.
Selain itu yang perlu diperhatikan adalah manajemen kelas di mana substansi manajemen kelas harus di kuasai guru yang bisa dimulai dari mengatur tempat duduk siswa membentuk leter U atau V. Anak yang membutuhkan perhatian khusus sedekat mungkin dengan guru.
“Mereka duduk didepan sehingga guru bisa lebih intens dan perhatian lebih, bukannya taruh anak duduk di belakang” sarannya.
Hal penting yang perlu dilakukan segera adalah bagaimana mengatasi kesulitan-kesulitan belajar pada anak. Setiap anak itu berpotensi dan bagaimana potensi anak ini dibangkitkan.
Di sisi lain, adapun hal yang belum dilakukan guru adalah kunjungan rumah bagi anak yang berkebutuhan khusus dan yang kurang beruntung.
“Bergerak dan lakukan sekarang. Anak kesini, mereka dipercayakan kepada guru di sekolah sehingga kita guru harus bisa bangkitkan potensi anak” ujarnya.
Sementara itu, di SMPN 4 Aesesa, Bupati Don Bosco kembali menghimbau setiap guru mata pelajaran harus memastikan dan memetakan minat dan bakat setiap anak. Memastikan anak belajar sesuai dengan kompetensi minimal yang mendukung minat dan bakatnya sehingga di akhir tahun kelas 9 ( kelas III ), anak direkomendasikan ke sekolah mana yang hendak dipilih, SMU atau sekolah Vokasi.
“Jangan sampai mereka terjebak dan masuk dalam rombongan SMU/SMA tapi banyak sekali yang tidak layak masuk ke situ. Tetapi mereka cocoknya ke sekolah vokasi misalnya. Jangan sampai salah pilih” katanya.
Kepada anak yang berkebutuhan khusus perlu dilakukan pendampingan dan kunjungan rumah. Apabila ditemui persoalan – persoalan yang berakibat pada terganggunya kegiatan belajar anak agar segera dicarikan solusi terbaik.
“Dekati dan datangi rumah anak sehingga bisa temui solusi dari persoalan yang dihadapi anak’ pintanya.
Di akhir kunjungan kerjanya Bupati Don bersama rombongan berkesempatan mengunjungi Kampung Wundu Kelurahan Dhawe menyambangi rumah Tino salah satu siswa kelas II SDK Dhawe dimana saat ini Tino tinggal bersama Kakek Neneknya. (Ixta/Prokopim)_