Bupati Nagekeo Membuka Pelatihan Tenaga Kerja Berbasis Kompetensi

Mbay, nagekeokab.go.id— Bupati Nagekeo membuka  kegiatan pelatihan berbasis kompetensi mekanik alat dan mesin pertanian (alsintan), operator alsintan dan mobile training unit (MTU) atau mekanik sepeda motor injeksi di Aula Balai Benih, KM 1 Kiri, Kelurahan Mbay l, Kecamatan Aesesa, Selasa 6 Juli 2023.

Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 48 orang peserta dengar rincian masing-masing peserta 16 orang. Pelatihan berbasis kompetensi tersebut dilaksanakan atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Transnaker) dan UPTD Balai Latihan kerja Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Provinsi NTT Silvia R. Paku Djawang, Kepala UPT Latihan Kerja Provinsi NTT Carles Foeh, Kepala Dinas Transgender Kabupaten Nagekeo Aurelius Asan, Kepala Dinas Koperindag/UMKM Kabupaten Nagekeo Maria Kristildis Simporosa Djawaria, Kepala Dinas Pangan Kabupaten Nagekeo Yosefina Hutmin, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo Olivia Mogi, Kepala Bagian Protkompim Setda Nagekeo Hermelinda C.S. Rangga.

“Tujuan dan target pelatihan adalah memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian para peserta” jelas Sekretaris Dinas Transnaker Kabupaten Nagekeo Mursidin Pua Geno dalam laporannya.

Ada pun pelatihan dibagi dalam dua lokasi dengan durasi berbeda. Operator Alsintan akan dilaksanakan 56 jam pelajaran bertempat di Balai Benih Induk (BBI) Mbay dan lahan sawah petani di irigasi Mbay. Pelatihan Mekanik Alsintan akan dilaksanakan selama 160 jam pelajaran bertempat di Penginapan Valensof dan Balai Benih Induk (BBI) Mbay dan Pelatihan Service Motor Injeksi akan dilaksanakan selama 160 jam pelajaran bertempat di Balai Benih Induk (BBI) Mbay.

Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Provinsi Nusa Tenggara Timur Silvia R. Paku Djawang mengapresiasi kolaborasi kerjasama antara Dinas Transnaker Kabupaten Nagekeo dan UPT Balai Latihan Kerja Provinsi NTT, sehingga pelaksanaan pelatihan tersebut bisa berjalan. Menurut Dia, berbicara soal kolaborasi dan kerjasama lintas sektor, Pemkab Nagekeo melalui Dinas Transnaker sudah pada tahap implementasi.

“Saya benar-benar memberi apresiasi sungguh bagi teman-teman semua. Senang sekali kami dengan segala fleksibilitas kami bisa ada di sini. Dan bahwa di urusan ketenagakerjaan hari ini Kabupaten Nagekeo memberi prioritas lalu digabungkan dengan Provinsi dan memberi ruang bagi kami untuk mengisi prioritas ini. Ini bagi saya bagian dari kebersamaan dan sinergitas ” ujar Selvie.

Baginya, urusan peningkatan SDM tenaga kerja merupakan project prioritas yang harus dituntaskan guna menyiapkan tenaga kerja terampil agar bisa bersaing di pasar kerja yang mana fleksibel mengikuti perkembangan teknologi yang semakin hari semakin modern.

“Urusan ketenagakerjaan ini urusan soal kemaslahatan hidup orang banyak, jadi saya sangat setuju, dari sisi timing saya pikir akan sangat baik. Dengan pelatihan ini kita bereskan beberapa soal sekaligus” katanya.

Peningkatan kualitas SDM tenaga kerja khusus mekanisasi alat mesin pertanian, kata Selvie sangat relevan dengan kondisi Kabupaten Nagekeo di mana memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Peningkatan soft skill dalam rangka meningkatkan etos kerja harus menjadi prioritas, sehingga pelatihan dilaksanakan memberi dampak positif bagi peserta.

“Untuk ade-ade (peserta), ini kesempatan yang paling strategis bagaimana kita membangun daerah membangun negeri ini. Untuk itu ikuti setiap tahapan pelatihan dengan serius untuk menyimak setiap persoalan. Pesan saya untuk para tutor ini bagian dari pengabdian kita, mari kita dengan tulus hati memberi untuk daerah ini” pesan Selvi.

Sementara itu, Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do dalam sambutannya, menyampaikan bahwa pelatihan tersebut merupakan suatu peluang baru desentralisasi pemkab Nagekeo melalui Dinas Transnaker. Pemerintah Kabupaten Nagekeo kata Bupati akan sangat antusias menerima dan menindaklanjuti segala bentuk pelatihan guna meningkatkan skill tenaga kerja yang kompetitif.

“Kami di Nagekeo akan sangat antusias menerima itu, bentuk pelatihan apa saja kami terima, kami punya anak muda haus akan peningkatan kemampuan untuk bisa kompetitif dalam dunia kerja” ungkap Bupati.

Bupati berharap, para peserta bisa mengikuti setiap tahapan kegiatan dengan baik dan menyimak secara detail apa yang dipaparkan dan diajarkan oleh tutor. “Operator ini musti punya pengetahuan tentang mekanik bagaimana mereka mendeteksi dini mesin, sehingga bisa tau apa yang terjadi” katanya.

Bupati mengaku, tantangan terbesar yang dihadapi Pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian adalah meningkatkan kualitas SDM mekanisasi alsintan, sebab, Alsintan milik Pemerintah saat ini banyak yang rusak, tidak bisa diperbaiki. “Mudah-mudahan ini jalan yang sudah kita dapat. Alsintan yang rusak itu kalau saya lihat bukan karena tahun ekonomisnya tapi kurang di perawatan, SDM operator harus ditingkatkan” ujar Don Bosco.

Lebih lanjut Bupati meminta agar para peserta apabila selesai mengikuti pelatihan siap bersaing di dunia kerja untuk membentuk kelompok yang kemudian akan dipersatukan melalui wadah Koperasi yang beranggotakan seluruh peserta. Koperasi kata Don Bosco memudahkan anggota untuk mengakses permodalan di lembaga keuangan serta mengakses jejaring jasa operator maupun mekanisasi alat.

“Kita gunakan ini untuk membuka pasar, sudah latih begini ya Pede saja, siapa butuh tinggal kontak saja, secara bersama-sama kalian bisa dipercaya termasuk akses modal” pungkas Bupati. (*)

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on twitter
Twitter

Copyright © 2023 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nagekeo. All Right Reserved.

Copyright © 2023 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nagekeo. All Right Reserved.

error: Content is protected !!