Mbay, nagekeokab.go.id— Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) Program Implementation Area (PIA) Flores di Kabupaten Nagekeo memfasilitasi pelaksanaan diskusi terbuka antara, Forum Anak Desa (Forades), Youth Advisory Panel/YAP atau Dewan Penasihat Muda, Forum Anak Nagekeo (FAN) dengan Pemerintah Kabupaten Nagekeo. Diskusi terbuka ini berlangsung di Taman Berdikari, Danga, Rabu (02/08). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati hari anak nasional (HAN) 2023 yang diperingati setiap 23 Juli.
Diskusi terbuka dihadiri Bupati Nagekeo, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nagekeo, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Aesesa, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Sosial, Ketua Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PMDPPPA) Nagekeo, P2TP2A Nagekeo serta perwakilan YAP atau Plan Indonesia dan alumni YAP, perwakilan Forades, dan perwakilan FAN.
“Kegiatan ini bertujuan memberi ruang bagi YAP, FAN dan Forades untuk member ruang dan bertemu langsung serta menyampaikan pendapat, diskusi dan bisa langsung mendapatkan jawaban dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagekeo.
Selain itu isu anak dan perlindungan anak mendapat kebijakan penganggaran dari Pemkab dalam implementasi programnya,” kata Zuniatmi, selaku PIA Manager Plan Indonesia Nagekeo. la juga berharap melalui diskusi terbuka ini, anak dan kaum muda Nagekeo dapat terus dilibatkan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) mulai dari tingkat Dusun hingga Kabupaten, bahkan tingkat Provinsi dan Nasional.
Selain pelibatan anak dan kaum muda, diskusi terbuka ini juga diharapkan mendapat perhatian pemerintah dalam kaitannya dengan penganggaran. Poin penting lainnya adalah regulasi atau peraturan yang mengatur program pemenuhan hak anak, mulai dari tingkat Desa hingga Kabupaten dan mengatur secara teknis terkait aktivitas dan penggunaan dana, jelas Zuniatmi.
Kegiatan yang berlangsung selama sehari ini juga diharapkan bisa membangun pemahaman dari semua pihak terkait pentingnya pemenuhan hak anak dan upaya pencegahan terhadap kekerasan terhadap anak yang kerap terjadi. (*)