Dinas Transnaker Nagekeo Kembali Beri Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi

Mbay, nagekeokab.go.id— Salah tugas pemerintah dalam urusan ketenagakerjaan adalah menyiapkan dan atau mengupgrade skill angkatan kerja melalui pelatihan agar memiliki skill dan kompetensi yang memadai untuk berkompetisi di pasar kerja atau lingkungan kerja.

Peningkatan pengetahuan dan kemampuan sumberdaya angkatan kerja dapat dilakukan dengan cara melakukan pelatihan pelatihan ketrampilan dan kompetensi bagi masyarakat, terutama bagi generasi muda agar memiliki skill atau kompetensi.

Guna mendorong kegiatan tersebut Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Transnaker) Kabupaten Nagekeo, pada Tahun 2024 kembali melakukan beberapa kegiatan pelatihan kerja bagi angkatan kerja salah satunya adalah pelatihan bangunan konstruksi kayu/mebel.

Kepala Dinas Transnaker Kabupaten Nagekeo Petrus Aurelius Asan menjelaskan, pelatihan ini diikuti oleh 16 orang peserta yang berasal dari wilayah Kabupaten Nagekeo hasil seleksi Dinas Transnaker.

Pelatihan yang dibuka secara resmi oleh Asisten 1 Setda Nagekeo Imanuel Ndun ini dilaksanakan sejak tanggal 23 Juli 2024 sampai dengan 02 Agustus 2024, selama 10 (sepuluh) hari atau setara 80 (delapan puluh) Jam Pelajaran (JPL), dan bertempat di Bengkel Putra Andu Nusa, Kelurahan Danga Kecamatan Aesesa. “Pelatihan ini diharapkan akan memberikan peluang bagi peserta pelatihan untuk berwirausaha, sehingga akan berdampak pada peningkatan pendapatan baik bagi dirinya maupun keluarga” ungkap Herri Asan.

Herry menjelaskan, adapun maksud serta tujuan terselenggaranya kegiatan ini adalah dalam rangka menyiapkan tenaga kerja terampil yang memiliki keahlian dan kemampuan dalam pekerjaan di bidang Mebel serta menciptakan wirausaha baru dan menyiapkan tenaga kerja agar terserap di pasar kerja.

Dalam pelaksanaan pelatihan, Dinas Transnaker Kabupaten Nagekeo menggandeng Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi NTT. Para peserta akan dibimbing dan diajari banyak hal berkaitan dengan mebeler oleh instruktur kejuruan bangunan UPTD BLK NTT. “Selama pelatihan peserta akan mendapatkan materi berupa teori dan praktek lapangan. Mereka akan mendapatkan 8 sampai 9 unit materi kemudian kita melakukan demonstrasi untuk kegiatan prakteknya” jelas Donny Kana selaku Instruktur.

Kategori penilaian terhadap peserta meliputi tiga aspek yang meliputi pengetahuan, skill dan sikap kerja atau etos kerja mereka. Target yang ingin dicapai itu adalah setiap peserta harus bisa menyelesaikan setiap materi, bukan sebuah produk jadi. “Kalaupun ada produk jadi misalnya lemari atau kursi yang bisa dihasilkan itu bonus, target kita itu setiap peserta pelatihan menguasai setiap unit materi yang berjumlah 8 sampai 9 unit itu” paparnya.

Di tempat yang sama, Sahrudin salah satu peserta asal Desa Tendakinde, Kecamatan Wolowae menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten Nagekeo yang telah mengakomodir dirinya untuk ikut menjalankan pelatihan tersebut.

Dia berkomitmen ingin mengikuti seluruh tahapan pelatihan dengan baik untuk bisa menjadi salah satu teknisi meubeler yang bisa menghasilkan suatu produk jadi. (Sevrin)

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on twitter
Twitter

Copyright © 2023 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nagekeo. All Right Reserved.

Copyright © 2025 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nagekeo. All Right Reserved.