Mbay, nagekeokab.go.id— Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Nagekeo, NTT, menggelar pelatihan membuat anyaman berbahan baku lokal bagi puluhan kaum milenial di Aula Serba Guna Paroki Yesus Kerahiman Ilahi, Desa Aeramo, Kecamatan Aesesa Selasa 24 Oktober 2023.
Ketua Dekranasda Kabupaten Nagekeo dr. Eduarda Yayik Pawitra Gati menjelaskan pelatihan yang dikemas dalam pendidikan kecakapan kewirausahaan Tahun 2023 ini bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan kepada generasi muda dalam berwirausaha. Pelatihan tersebut terselenggara berkat kerjasama Dekranasda Nagekeo dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam mendorong lahirnya wirausaha profesional.
“Kegiatan pendidikan kecakapan wirausaha ini diinisiasi dari program Kemendikbud Dirjen Vokasi di mana mereka mempunyai progam mendidik anak terutama anak putus sekolah agar punya pekerjaan sendiri” ungkap dr. Yayik kepada wartawan.
Dalam implementasinya, Dekranasda Nagekeo mengambil topik anyaman khas Nagekeo di mana proses proses produksinya menggunakan bahan baku lokal yang mudah diperoleh.
“Kami mengambil topik anyaman khas Nagekeo, karena sangat diminati, banyak anyaman khas seperti wati, bere yang kemudian diminati oleh masyarakat terutama pegawai-pegawai di lembaga kepemerintahan” ujarnya.
Menurut dr. Yayik, pihaknya sengaja mengambil topik anyaman berbahan lokal sebab, selain memiliki nilai ekonomis, anyaman seperti bere dan wati adalah kekayaan intelektual yang secara historis memiliki nilai budaya. “Ini kan sebuah literasi juga, bukan soal harga ekonomisnya saja akan tetapi nilai sejarah” tandasnya.
Kegiatan tersebut kata dr. Yayik merupakan yang kedua kalinya Dekranasda bekerja sama dengan Kemendikbudristek. Para peserta dibekali materi terkait kewirausahaan dan praktek langsung bagaimana cara menganyam dengan melibatkan tutor berpengalaman. “Kita akan mendidik anak-anak ini selama 200 jam karena betul-betul diawasi oleh Kementerian, anak-anak peserta pun diseleksi secara ketat” ucapnya.
Para peserta terpantau antusias mengikuti arahan pemateri maupun tutor. Baginya, keikutsertaan kaum milenial bukti bahwa generasi muda Nagekeo memiliki kesadaran tinggi untuk bisa menjadi wirausaha, karena hambatan yang paling sering dihadapi oleh calon wirausaha adakah soal kemauan serta kesadaran pribadi masing-masing. “Tujuan akhir itu kita itu bagaimana harus bisa menghasilkan pelaku usaha baru” ungkap dr Yayik.
Ke depan, Dekranasda sebagai mitra pemerintah akan terus mendampingi para pelaku usaha memberikan fasilitas berupa pelatihan dan bimbingan agar para peserta bisa memulai rintisan usahanya yang kompetitif dan bisa menembus pasar global. Dekranasda juga bekerjasama dengan lembaga keuangan dan profesional seperti Bank NTT, BRI dan BNI hingga media publikasi.
“Kita berharap ada keberlanjutannya, kita dorong terus sebab bukan hanya keterampilan yang mereka peroleh akan tetapi, kami juga bantu meminta dukungan lembaga keuangan memberikan kemudahan melalui skema kredit. Kemudian terkait pemasaran, kita punya galeri Dekranasda dan kami juga bekerjasama dengan beberapa pelaku usaha untuk bisa memasarkan produk mereka” jelasnya.
Direktur Yayasan Sao Mere Kasianus Sebho yang dipercayakan membawakan materi mendorong generasi muda untuk bisa menggeluti dunia usaha sehingga bisa Menata masa depan dengan baik. Dengan berwirausaha seseorang bisa mandiri, membuka lapangan kerja sendiri dan juga mampu mempekerjakan orang lain.
Kasianus menjelaskan sedikitnya ada komitmen kuat yang harus menjadi pedoman bagi setiap orang khususnya generasi muda apabila ingin menjadi wirausaha yang sukses diantaranya, percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, keberanian mengambil resiko, kepemimpinan, berorientasi ke masa depan, kreatif inovatif dan memiliki tenaga.
Menurut Kasianus, jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir dan diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, maka sekarang ini paradigma tersebut telah bergeser. Kewirausahaan telah menjadi suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya “Sebagai suatu disiplin ilmu, maka ilmu kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan, sehingga setiap individu memiliki peluang untuk tampil sebagai seorang wirausahawan (entrepreneur). Bahkan untuk menjadi wirausahawan sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan segala aspek usaha yang akan ditekuninya” ungkap Kasianus. (Sevrin/RSN)