Mauponggo, nagekeokab.go.id— Dinas Pariwisata Kabupaten Nagekeo mengapresiasi serta mendukung program Tiktok Jalin Nusantara di Desa Wisata Ululoga, Kecamatan Mauponggo. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Nagekeo Silvester Teda Sada saat membuka kegiatan, Desiminasi hasil program Tik-Tok Jalin Nusantara yang difasilitasi oleh Pusat Pengembangan Sumber daya Wanita (PPSW) Center for Women’s Resources. “Sebagai Kepala Dinas saya benar-benar menyampaikan hormat, terimakasih kepada Asosiasi PPSW yang berhasil memperkenalkan progam Tiktok Jalin Nusantara di Desa Ululoga” ungkap Kadis Pariwisata.
Menurut Kadis Pariwisata, berdasarkan testimoni yang disampaikan oleh para peserta pelatihan, program Tiktok Jalin Nusantara di Desa Ululoga karena ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam rangka pengembangan UMKM ke depannya.
Menurut Teda Sada, Ululoga merupakan satu dari dua Desa di Kabupaten Nagekeo yang begitu gencar mempromosikan potensi wisata selain Desa Anakoli. Pemerintah Desa begitu antusias dan inovatif mengembangkan potensi wisata desa baik landscape alam maupun kuliner. “Untuk para peserta pelatihan diharapkan agar apa yang didapatkan saat mengikuti pelatihan dapat diimplementasikan dengan baik. Dinas Pariwisata tentu saja punya tanggung jawab untuk memberikan pelatihan terkait dengan materi pelatihan yang sudah diberikan agar progam ini berkelanjutan” ungkapnya.
Dikatakannya, salah satu yang paling penting dipahami peserta atupun pelaku UMKM baik di Ululoga secara khusus maupun Nagekeo secara keseluruhan adalah digital marketing dan literasi keuangan yang mana harus bisa membedakan keuangan rumah tangga dan keuangan usaha. “Terimakasih kepada Asosiasi PPSW dan mitranya atas program ini” ungkapnya lagi.
Cahyuningsih selaku Staf Progam Asosiasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Wanita (PPSW) menjelaskan bahwa, desiminasi progam tersebut merupakan infomasi serta publikasi hasil-hasil baik dari program TikTok Nusantara berdasarkan pendamping yang sudah dilakukan selama enam bulan terhadap peserta pelatihan kepada semua stakeholder baik di Desa Ululoga secara khusus maupun Nagekeo secara umum. “Tujuannya adalah kita dapat menjalin kerjasama dalam mengembangkan sebuah ekosistem desa wisata yang lebih baik gun mendorong para pelaku usaha perempuan agar bisa lebih percaya diri akan efek meningkatnya pengunjung yang datang” jelas Cahyuningsih.
Sebelumnya, sebanyak 20 orang ibu dari empat kelompok dasawisma Desa Ululoga mengikuti kelas belajar selama enam bulan terhitung sejak Februari hingga Juli 2024. Ibu-ibu dan kaum muda di Ululoga dibekali materi sesuai modul dan silabus yang dibawakan oleh para trainer. Modul belajar berisi tentang pengenalan desa wisata, modul bisnis bertanggungjawab, dan modul literasi keuangan.
Pelatihan TikTok Jalin Nusantara yang dilaksanakan selama enam bulan ini berfokus pada pelaku usaha dari kalangan ibu-ibu dan orang muda yang mana semuanya berbasis digital. Sebanyak sembilan produk dikerjakan para pelaku usaha berdasarkan potensi hasil kebun. Kesembilan jenis produk ialah sirup pala, sari jahe, kerupuk ubi ungu, manisan pala, kerupuk ubi talas, bumbu kunyit, kripik singkong, dan selai pala.
Dengan adanya pelatihan tersebut para pelaku UMKM diharapkan para pelaku usaha dapat memperbaiki manajemen usaha mereka serta tetap terus mempertahankan inovasi juga memperbaiki sampai ke tingkat pemasaran secara digital. “Sehingga walaupun pelatihan ini berhenti sampai di sini akan tetapi ilmu yang didapat itu bisa bermanfaat, bahkan harapan kami bisa ditularkan ke masyarakat lain” ujar Dia. (Sevrin)