Wakil Bupati Nagekeo Letakan Batu Pertama Pembangunan Bak Captering Loka Labo

Loading

Boawae, nagekeokab.go.id— Wakil Bupati Nagekeo Gonzalo Gratianus Muga Sada melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Bak Captering Loka Labo yang berlokasi di seputaran mata air Loka Labo Desa Rigi Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo pada hari Selasa, 25 Maret 2025.

Turut hadir dalam kegatan tersebut Camat Boawae  Fitalis Bay, unsur TNI-Polri, Lurah Nagesapadhi Rafael Peye Egu, Kepala Desa Rigi Ferdinandus Pelo Ma,e, Pemilik lahan / kepala suku Dhuge Boa Petrus Aga Tumu, Para tokoh adat, Tokoh masyarakat serta warga masyarakat Desa Rigi dan Kelurahan Nagesapadhi.

Acara peletakan batu diawali dengan penyerahan Batu pertama dari pemilik lahan kepada tokoh adat selanjutnya diserahkan kepada Wakil Bupati Nagekeo untuk lakukan peletakan batu pertama pada tempat yang telah disiapkan.

Wakil Bupati Nagekeo Gonzalo Gratianus Muga Sada dalam sambutannya mengatakan pembangunan bak captering ini bukan hanya sekadar langkah pembangunan infrastruktur, tetapi sebagai wujud komitmen pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, khususnya ketersediaan air bersih. “Urusan air  merupakan urusan darurat, mendesak dan harus diselesaikan. Dua hari ini saya urus air, kemarin urus WTP dan hari ini kembali urusi air juga. Ini merupakan simbol komitmen kami yang sejalan dengan program super prioritas pemerintah saat ini salah satunya menyediakan air bersih untuk warga masyarakat,” ucapnya.

Dilanjutkan bak captering yang akan dibangun ini dirancang untuk menangkap dan menampung air, sehingga dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga, pertanian, dan aktivitas keseharian lainnya karena air adalah sumber kehidupan.

Tidak hanya itu Wabup Gonzalo menegaskan penggunaan fasilitas ini dilakukan secara berkelanjutan  dengan melibatkan masyarakat untuk menjaga dan memelihara fasilitas yang ada agar tetap berfungsi dengan baik dan dirasakan manfaatnya dalam jangka panjang. “Dulu orang Boawae terpenuhi kebutuhan air yang berlimpah tapi tidak saat sekarang, kesulitan air juga dirasakan orang Boawae. Karena itu manfaat ini hanya bisa dirasakan secara maksimal jika kita semua turut menjaga, merawat, dan memanfaatkan fasilitas ini dengan penuh tanggung jawab,” pintanya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada tuan tanah yang telah menyerahkan tanahnya untuk  kepentingan umum. Semangat gotong royong dan kepedulian terhadap kebutuhan banyak orang  menjadi kekuatan dalam bekerja dan membangun daerah yang lebih baik. “Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ine tana ame watu yang telah memberikan tanahnya untuk membangun bak captering dan semua pihak yang telah berkontribusi. Ini adalah wujud kontribusi nyata dari ine tanah ame watu warga Desa Rigi dalam mendukung pembangunan yang bermanfaat bagi kepentingan bersama,” ujar Wabup.

Ia menambahkan pembangunan bak captering ini tidak hanya memberikan manfaat bagi generasi sekarang, tetapi juga menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang. Untuk itu, Wabup berharap dukungan dari semua pihak mulai dari perencana, pelaksana, hingga masyarakat Desa Rigi untuk mendukung penuh seluruh proses pembangunannya, harap Wabup Gonzalo.

Mewakili Ketua Suku Dhuge Boa,  Hendrikus Langa Dike mengatakan penyerahan tanah lokasi mata air yang akan dibangun bak captering ini diserahkan dengan ikhlas tanpa ganti rugi. Dan diharapkan dapat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan akan air bersih yang tentunya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat sampai ke generasi mendatang. “Kami menyerahkan lokasi mata air Loka Labo dengan Iklas dan tidak ada biaya karena mata air ini untuk kepentingan umum dan kami merasa sangat bangga dan bersyukur atas dimulainya proyek yang sangat penting ini,” ucapnya.

Ia mengajak semua pihak untuk bersatu hati bekerja sama sukseskan pembangunan bak captering ini. Soal kelanjutan ketersediaan air ini menurutnya sumber air itu bukan warisan tapi  titipan kepada anak cucu dan itu harus dilestarikan. ” Hanya soal waktu saja, air akan lebih mahal dari emas suatu saat nanti, ” katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Petrus Dhay menyampaikan acara peletakan batu pembangunan captering ini akan menjawabi kebutuhan masyarakat akan ketersediaan air bersih di Kelurahan Nagesapadhi khususnya Lingkungan 5 kampung Toeteda karena menurutnya  selama ini masih mengalami kesulitan air dan yang dipakai belum layak untuk dikonsumsi. Guna menjawabi persoalan air minum, warga menginisiasi menambahkan debet air dan membangun bak captering. “Dengan segala kekurangan kami  para tokoh dan seluruh masyarakat lingkungan V Kampung Toeteda berinisiatif lakukan pengumpulan dana yang dibebankan pada setiap KK sebesar 1 juta yang dibayar dalam tiga tahap, itu pun masih kekurangan dana. Kami minta dukungan dari pemerintah agar air minum ini sampai kampung Toeteda,” pintanya.

Usai peletakan batu pertama dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara  penyerahan lahan lokasi Mata air Loka Labo oleh para pihak dan disaksikan oleh Wakil Bupati Nagekeo. Acara diakhiri dengan santap siang bersama. (Dokpim/Prokopim)

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on twitter
Twitter

Copyright © 2023 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nagekeo. All Right Reserved.

Copyright © 2025 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nagekeo. All Right Reserved.