Bupati dan Wakil Bupati Dampingi Gubernur NTT Saat Kunker di Nagekeo

Loading

Mbay, nagekeokab.go.id— Bupati Nagekeo Simplisius Donatus dan Wakil Bupati Nagekeo Gonzalo Gratianus Muga Sada mendampingi Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Nagekeo, Rabu 2 April 2025.

Dalam kunjungan ini Gubernur NTT didampingi Plt. Kadis PUPR Provinsi NTT Benyamin Nahak,  Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan, Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT Robi Tulus Bapa. Turut hadir mendampingi Bupati saat kunjungan kerja Gubernur NTT diantaranya Sekda Nagekeo Drs. Lukas Mere, Asisten 1 Setda Nagekeo Drs. Imanuel Ndun,M.Si Plt. Asisten 2 Setda Nagekeo Elias Tae, Kepala Dinas PUPR Sharif Ibrahim, Plt. Kepala Dinas Koperasi,UKM, Perindustrian dan Perdagangan Krispinus Ledo Bude, Plt. Kepala Dinas Pertanian Efraim Muga dan Plt. Kepala Dinas Perhubungan Stefanus Tipa, Camat Aesesa Yakobus  Laga Kota, dan Camat Aeseaa Selatan Ishak Bebi. Hadir pula dalam kunjungan tersebut Ketua DPRD Nagekeo Shafar Laga Rema dan Wakil Ketua Lukas Y.M.P Boleng.

Selama di Kabupaten Nagekeo Gubernur Melki Laka Lena melakukan beberapa agenda kegiatan dimulai dengan meninjau progres pembangunan Bendungan Lambo/Mbay di Desa Rendu Butowe Kecamatan Aesesa Selatan dilanjutkan dengan peninjauan Lokasi Tambak Garam milik PT.Chettam Salt kemudian pencetakan lahan baru di Irigasi Mbay Kiri Desa Waekokak dan agenda terakhir meninjau Rumah Produksi BUMDes Maro Karya di Desa Maropokot Kecamatan Aesesa.

Waduk Mbay/Lambo Desa Rendu Butowe Kecamatan Aesesa  menjadi titik pertama dalam kunjungan Gubernur NTT. Tiba di lokasi waduk Gubernur Melki beserta rombongan disambut Bupati Simplisius Donatus dan Wakil Bupati Gonzalo Gratianus Muga Sada, Ketua DPRD Nagekeo Shafar, Wakil Ketua DPRD Lukas Y. M.P.Boleng, Sekda Lukas Mere, Para Asisten Sekda serta  Pimpinan OPD juga para pekerja konstruksi pembangunan Bendungan Lambo.

Gubernur Melki mengatakan bahwa pembangunan Bendungan/Waduk Mbay-Lambo ini akan menjadi pembangunan terbesar se-NTT. Dengan kapasitas waduk 50 Juta lebih meter kubik dapat dipastikan produksi padi, jagung dan tanaman hortikultura lainnya akan meningkat. Waduk ini diharapkan menjadi sumber utama pasokan air irigasi bagi sektor pertanian di Kabupaten Nagekeo. “Jika bendungan ini sudah jadi  harapannya produksi beras bisa meningkat hingga dua kali lipat dengan adanya bendungan ini,” harap Gubernur Melki.

Gubernur berharap Kabupaten Nagekeo bisa menjadi sentra pangan NTT bahkan Nasional. Dengan adanya Waduk sebagai pemasok air baku juga air irigasi pertanian, diharapkan Kabupaten Nagekeo dapat menyumbang pasokan beras bagi NTT khususnya dan Nasional umumnya. “Kita ingin memastikan kedaulatan pangan tercapai melalui infrastruktur yang memadai. Ke depan Nagekeo harus jadi sentra produksi pangan Nasional” harapnya.

Garam: Penggerak Ekonomi

Saat meninjau lokasi Tambak Garam  milik PT. Cheetam  di Desa Waekokak, Gubernur Melki mengatakan bahwa kunjungan dimaksud guna memastikan garam menjadi salah satu penggerak  ekonomi utama mulai dari Kabupaten Nagekeo.

Gubernur juga berkesempatan berdialog dengan masyarakat dan mendengarkan masukan serta aspirasi dari masyarakat setempat. Gubernur berharap, produksi garam di Nagekeo akan menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat. “Dari tempat ini kami akan terus menggerakan bahwa NTT sebagai tempat yang akan di design sebagai sentra garam di Indonesia bisa kita dorong dan kembangan diseluruh NTT dimulai dari Kabupaten Nagekeo, Sabu Raijua, Kabupaten Kupang, Malaka, Sumba Timur dan daerah-daerah lain di NTT, ujar Gubernur.

Pencetakan Lahan Baru

Selanjutnya Gubenur dan rombongan meninjau lokasi pencetakan lahan sawah baru di  persawahan Mbay Kiri di Desa Waekokak, Kecamatan Aesesa. Saat kunjungan berlangsung lagi ada aktivitas pengerjaan pencetakan lahan dengan bantuan Farming Dozer.

Gubernur mengatakan maksud kunjungan melihat langsung upaya Pemerintah Kabupaten Nagekeo melaksanakan  program pemerintah sesuai arahan Presiden RI. “Mencetak lahan ini sebagai upaya mengamankan arahan Presiden Prabowo Subianto dan sedang dikerjakan Menteri Pertanian,” kata Gubernur Melki.

Ia berharap adanya dukungan dan kolaborasi berbagai pihak guna menyukseskan program tersebut. Pemerintah Provinsi NTT kata Gubernur memastikan untuk bisa berkolaborasi dengan semua pihak termasuk bergandengan tangan bersama TNI dan Polri. “Kita pastikan bahwa percetakan lahan baru di Nagekeo bisa kita kerjakan dengan baik sesuai tugas-tugas yang diberikan,” tegas Melki.

BUMDes Maro Karya

Rumah Produksi BUMDes Maro Karya Desa Maropokot menjadi titik terakhir dalam rangkaian kunjungan kerja sehari Gubernur NTT di Kabupaten Nagekeo. Selain meninjau aktivitas pengolahan beras kemasan Nagekeo, Gubernur Melki juga berkesempatan melaunching Beras Kemasan Nagekeo yang diproduksi BUMDes Maro Karya untuk digunakan seluruh masyarakat NTT. “Hari ini kami melihat BUMDes yang bisa memproduksi langsung beras kemasan Nagekeo, ini luar biasa” ungkap Gubernur Melki saat launching berlangsung.

Gubernur Melki mengapresiasi apa yang dilakukan  BUMDes Maro Karya dengan memproduksi gabah menjadi beras kemasan berkualitas tinggi “Beras Nagekeo” tersebut dikatakan Gubernur sebagai suatu inovasi dalam upaya mengembangkan potensi lokal masyarakat setempat. Ia pun berharap apa yang dilakukan BUMDes Maro Karya bisa di kembangkan di daerah lain. “BUMDes membeli Gabah Petani dengan harga Rp7.500 per kilo gram diatas harga kebijakan nasional Rp6.500 per kilo gram. Saya pikir ini salah satu contoh yang bisa dikembangkan di seluruh NTT, ada produksi rakyat yang bagus seperti ini,” ujar Gubernur Melki.

Menurut Gubernur BUMDes Maro Karya merupakan langkah nyata mendukung program Pemerintah Provinsi NTT dalam mengembangkan satu desa satu produk lokal (One Village One Product)  dan BUMDes Maro Karya disebut sebagai pionir program One Village One Product.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Melki juga menghibahkan tanah yang sebelumnya adalah aset milik Pemerintah Provinsi NTT  yang digunakan sebagai lokasi produksi Beras Nagekeo itu dihibahkan menjadi aset milik BUMDes Maro Karya. “Atas nama Pemerintah Provinsi NTT saya hibahkan tanah ini menjadi Aset BUMDes Maro Karya, pungkas Gubernur NTT.

Usai menuntaskan agenda kunjungan kerja di empat lokasi tersebut rombongan Gubernur akhirnya melanjutkan kunjungannya ke Kabupaten Ende.Bupati dan Wakil Bupati dan Pimpinan OPD berkesempatan mengantar rombongan hingga sampai perbatasan Kabupaten Ende di Kecamatan Maukaro. (Prokopim)

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on twitter
Twitter

Copyright © 2023 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nagekeo. All Right Reserved.

Copyright © 2025 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nagekeo. All Right Reserved.